MENANGGAPI istilah Jihad Politik Muhammadiyah (JipolMu) #2 yang digunakan oleh tim adhoc PWM Jatim, Ketua PDM Kota Kediri, KH Achmad Khoiruddin menyambut baik ikhtiar untuk mengantar dan mengawal perjuangan kader-kader potensial Persyarikatan di ranah politik dalam Pemilu 2024 mendatang.
Penggunaan istilah JipolMu, menurut dia, menunjukkan semangat perjuangan yang sungguh-sungguh dengan segala kekuatan dan daya upaya untuk berjuang dalam visi dan misi Persyarikatan dalam membawa kemajuan bangsa.
“Jihad itu kan artinya mengerahkan seluruh kekuatan untuk berjuang di jalan Allah. Nah, ini sangat luar biasa penggunaan istilah ini,” ujar Khoiruddin saat memberikan sambutan pada Sosialisasi Satu Dapil Satu Caleg KaderMu wilayah Kabupaten dan Kota Kediri, Senin (4/12/2023).
“Jadi, kalau namanya jihad politik, jihad digandengkan dengan politik, ini artinya suatu kesungguhan, mengerahkan seluruh kekuatan untuk berjuang di jalan Allah Swt melalui jalan politik,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Khoiruddin menegaskan, istilah jihad politik berarti dengan segala kesungguhan mengupayakan dakwah Persyarikatan untuk beramar ma’ruf nahi munkar di dalam politik, yakni dengan menempatkan kader-kader potensialnya untuk mengisi posisi strategis di pemerintahan, terutama legislatif.
Kader-kader politik yang potensial tersebut, kata Khoiruddin, diharapkan untuk bisa membawa misi Muhammadiyah dalam politik.
Sebagai informasi, JipolMu #2 adalah tim adhoc yang dibentuk oleh PWM Jatim sebagai tim taktis untuk mengawal visi dan misi dakwah parlemen Muhammadiyah di dalam politik, melalui program ‘Satu Dapil Satu Caleg KaderMu’ dalam Pemilu 2024. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto
