25.4 C
Malang
Rabu, Januari 15, 2025

Penjualan Setrum PLN Naik 6%, Tanda Ekonomi Masih Berdenyut

Perekonomian Jawa Timur masih berdenyut yang ditandai dengan naiknya penjualan setrum PLN sepanjang tahun 2024.
RagamLima Penyebab Stretch Mark, Bisa Picu Depresi

Lima Penyebab Stretch Mark, Bisa Picu Depresi

Ilustrasi stretch mark pada lengan. foto: IST.

MAKLUMAT – Stretch mark atau munculnya garis-garis merah pada kulit bisa mengganggu penampilan. Jangankan di muka umum, di hadapan keluarga kerap muncul kurangnya rasa percaya diri. Gangguan ini bisa terjadi pada laki-laki maupun wanita.

Mengutip laman RS Mitra Keluarga, dr. Imelda Tresia Sp.DV mengatakan bahwa stretch mark atau striae adalah kelainan kulit berbentuk garis-garis dengan permukaan cekung. Masalah ini bisa muncul di dada, lengan, perut, pinggul, bokong, atau bagian tubuh lainnya.

Gangguan ini tidak memunculkan gejala sakit, atau nyeri. Kondisi ini pun tidak berbahaya, tapi bisa menyebabkan kurangnya estetik. Tetapi masalah ini bisa memicu gangguan perasaan, kecemasan, hingga depresi.

Komposisi Kulit dan Penyebab Stretch Mark

Kulit manusia terdiri atas tiga lapisan utama, yaitu epidermis (yang meliputi lapisan sel-sel terluar), dermis (terdiri dari jaringan-jaringan pendukung kulit), dan subdermis (lapisan yang berisi lemak).

Pada lapisan dermis terdapat dua serat protein pendukung yaitu kolagen dan elastin. Adapun serat kolagen berfungsi memberikan struktur dan kekuatan kulit. Serat elastin berfungsi untuk elastisitas kulit.

Saat kulit meregang atau menyusut dengan cepat, serat kolagen dan elastin akan rusak dan putus atau patah. Setelah beberapa waktu, kerusakan akan sembuh, dan timbul stretch marks pada area putusnya serat kolagen dan elastin tersebut. Berikut adalah lima penyebab stretch marks yang paling sering terjadi,

Peningkatan atau Penurunan Berat Badan

Peningkatan atau penurunan berat badan secara drastis dalam waktu singkat bisa memicu stretch marks, sebagai akibat akibat meregangnya kulit untuk mengikuti perubahan berat badan tersebut.

Sementara, penurunan berat badan drastis pun akan menyebabkan kulit menyusut cepat untuk mengikuti penurunan massa tubuh tersebut.

Masa Pubertas

Pada masa ini biasanya terjadi pertumbuhan cepat (growth spurt). Pada masa ini, beberapa bagian tubuh mengalami pertumbuhan yang cepat, sehingga kulit teregang dan menimbulkan garis-garis stretch marks.

Meskipun stretch mark tidak berbahaya, tapi tetap saja bisa berdampak negatif pada cara berpikir remaja tentang tubuh mereka. Kerap muncul perasaan sedih hingga memicu depresi.

Kehamilan

Perubahan hormonal selama kehamilan dapat memicu berbagai perubahan fisiologis, termasuk penurunan elastisitas kulit.

Perkembangan rahim yang cepat akibat pertumbuhan janin di dalamnya menyebabkan kulit perut teregang. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya stretch marks.

Sebetulnya, elastisitas kulit pada tiap-tiap individu jelas berbeda, karena faktor genetik turut memengaruhi kecenderungan pembentukan stretch marks.

Faktor Genetik

Faktor keturunan memainkan peran signifikan dalam munculnya stretch marks. Kondisi ini menunjukkan adanya kecenderungan genetik yang bisa mewariskan kepada anak perempuan maupun laki-laki.

Oleh karena itu, mengetahui kondisi kulit pada keluarga sangat bermanfaat dalam memahami risiko individu dan bisa memilih perawatan kulit yang sesuai.

dr. Imelda Tresia Sp.DV, menyarankan ke klinik atau dokter apabila stretch mark menyebabkan masalah lain pada kulit, atau bahkan tubuh.

Ads Banner

Ads Banner

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer