LIMA mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan proyek inovatif bertajuk “Pemanfaatan Teknologi dalam Meningkatkan Literasi Digital pada Sektor Pendidikan Sekolah Menengah Pertama”. Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) tersebut dilaksanakan di Desa Baletbaru, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, 9 Agustus 2024 lalu.
Koordinator PMM UMM Khanza Amanda Putri mengatakan, proyek ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan literasi digital di kalangan siswa dan masyarakat, serta mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar.
Di tengah perkembangan pesat era digital, kemampuan mengakses dan memanfaatkan teknologi menjadi aspek krusial dalam pendidikan.
“Tantangan signifikan muncul di Desa Baletbaru, khususnya di sektor pendidikan. Sekolah di sini mengalami keterbatasan fasilitas dan infrastruktur dibandingkan sekolah di perkotaan,” kata Amanda Putri kepada Maklumat.ID, Selasa (20/8/2024).
Putri menjelaskan, kelompok pengabdian yang dikenal dengan nama Aksara Desa, terdiri dari lima mahasiswa UMM, berinisiatif mengatasi masalah ini dengan meluncurkan program peningkatan literasi digital di SMPN 01 Sukowono.
“Program ini mencakup pelatihan intensif bagi siswa mengenai penggunaan teknologi dalam pembelajaran serta penyediaan akses ke sumber daya digital yang mendukung proses belajar,” jelasnya.
Dalam pelaksanaannya, kata putri, kelompoknya menyelenggarakan serangkaian pelatihan yang fokus pada penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Pelatihan ini meliputi cara menggunakan perangkat lunak pendidikan, strategi pengajaran berbasis teknologi, workshop tentang pemanfaatan internet sebagai sumber belajar, kuis tentang literasi digital, serta perlombaan.
“Kami sangat berharap upaya ini dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mengakses dan menggunakan perangkat digital secara bijak. Kami berupaya membangun kesadaran akan pentingnya literasi digital di kalangan siswa. Dengan dukungan penuh dari civitas akademika SMPN 01 Sukowono, kami yakin program ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan,” jelasnya.
Belum Terbiasa dengan Perangkat Digital
Wakil Kepala Sekolah SMPN 01 Sukowono, Jamaludin menyebut pelatihan di pedesaan memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan di perkotaan. Sebab, sejumlah siswa belum terbiasa dengan perangkat digital. Mereka membutuhkan bimbingan sehingga bijak dalam menggunakan media digital.
“Kami berharap tim pengabdian dari UMM dapat memberikan pelatihan yang bermanfaat dan mendorong siswa untuk memanfaatkan teknologi dengan lebih cerdas,” ungkap Jamaludin
Tim pengabdian juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya literasi digital. Mereka membantu UMKM di Desa Baletbaru memanfaatkan media digital untuk pengembangan usaha.
Kegiatan ini mencakup workshop tentang pemasaran online, pembayaran digital, dan penjualan melalui platform seperti TikTok, Instagram, dan Shopee. Rebranding, termasuk pembuatan logo UMKM dan penandaan lokasi di Google Maps, juga dilakukan untuk mempermudah pemasaran produk.
“Saya sangat berterima kasih kepada tim pengabdian yang telah memperkenalkan saya pada media digital. Saya kini memahami pembayaran digital dan pentingnya promosi melalui sosial media,” tutur Is, seorang penjual jus di desa tersebut.
Reporter: Shalamah