Mahfud MD Sentil Konflik PBNU: “Jangan Ubah Jamiyah Jadi PT NU!”

Mahfud MD Sentil Konflik PBNU: “Jangan Ubah Jamiyah Jadi PT NU!”

MAKLUMATTokoh intelektual Nahdlatul Ulama (NU) Mahfud MD menyoroti keras memanasnya konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia menilai aksi saling pecat dan serangan terbuka antarelite bukan hanya mencederai tradisi NU, tetapi juga berpotensi menyeret organisasi ke arah perebutan kepentingan yang kian vulgar.

Mahfud menegaskan budaya tegur-sapa lewat media bukanlah watak NU. Terlebih, dua kubu antara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan kubu Syuriyah di bawah Rais Aam KH Miftachul Akhyar sudah saling melepas surat pemberhentian.

“Kalau enggak ikut dawuh kiai, ya jadi mumi saja. Silakan rebutan tambang, nanti PBNU itu jadi PT NU. Ada pemegang saham, ada komisaris, ada direksi. Masak mau seperti itu?” kata Mahfud dalam podcast Terus Terang di kanal YouTube Mahfud MD Official, Rabu (3/12/2025).

Mantan Menko Polhukam ini mengingatkan NU lahir dari spirit taat pada ulama dan tidak rebutan proyek. Apalagi isu perebutan kuota tambang dari pemerintah kini makin menambah panas tensi internal.

Mahfud mencontohkan KH Hasyim Muzadi yang justru menggugat UU Migas bukan untuk jatah bisnis, melainkan agar hasil tambang kembali ke rakyat.  Ini karena selama ini dinikmati konglomerat dan pebisnis.

Konflik elite PBNU juga berdampak langsung pada PCNU dan PWNU di akar rumput. Banyak surat keputusan (SK) tertahan karena dua kubu saling mengklaim legitimasi. Padahal SK menjadi syarat pencairan dana bantuan untuk pengurus daerah.

Baca Juga  Ingatkan Bahaya! KAI Daop 8 Larang Ngabuburit di Tempat Ini

Ia mendesak dua kubu menghentikan eskalasi dan membuka ruang islah. “Sampai muktamar saja. Sudahlah, di bawah itu tidak bisa bergerak,” tandas Mahfud.

Sebelumnya, Forum Sesepuh Nahdlatul Ulama juga menyerukan agar dua kubu menghentikan perang pernyataan dan menjaga marwah jamiyah. Pertemuan para kiai sepuh yang diprakarsai KH Anwar Manshur (Lirboyo) dan KH Nurul Huda Djazuli (Ploso) menghasilkan seruan menahan diri dan fokus pada khidmah, bukan konflik.

Juru Bicara Forum Sesepuh, KH Oing Abdul Muid Sohib (Gus Muid) mengatakan para kiai mendesak semua struktur, mulai dari PWNU hingga PCINU tidak turut terseret dalam polemik elite.

Forum itu dihadiri sejumlah tokoh, termasuk KH Ma’ruf Amin dan KH Said Aqil Siroj secara daring. Para kiai sepakat mendorong islah sebagai jalan utama dan menyusun tindak lanjut agar rekonsiliasi bisa segera terwujud.

“Yang paling penting, islah. Pertemuan ini baru awal dan akan dilanjutkan dalam waktu dekat,” kata Gus Muid.

*) Penulis: R Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *