31.8 C
Malang
Senin, Oktober 7, 2024
KilasMalam Ini, Masif Ajak Anak Muda Refleksi Kemerdekaan RI Serentak di Lima...

Malam Ini, Masif Ajak Anak Muda Refleksi Kemerdekaan RI Serentak di Lima Kota

Abdul Musawir Yahya, koordinator nasional Masif, dalam diskusi dengan anak-anak muda di Malang.

PERISTIWA Rengasdengklok memberi inspirasi kepada Masif (Muda Inklusif) untuk mengajak anak muda di lima kota secara serempak melakukan refleksi kemerdekaan Republik Indonesia. Karena itu, acara di Malang, Jakarta, Padang, dan Yogyakarta dilakukan pada 16 Agustus pukul 00.00 WIB serta di Banjarmasin pada pukul 00.00 WITA.

”Peran anak muda, generasi muda, sangat jelas dalam proklamasi kemerdekaan negara kita. Keputusan Sukarni dkk dari golongan muda menculik Soekarno-Hatta dan dibawa ke Rengasdengklok, agar mempercepat kemerdekaan, adalah bagian dari spirit muda generasi itu,” kata Abdul Musawir Yahya, koordinator nasional Masif.

Karena itulah, Masif memilih tanggal 16 Agustus sebagai momentum melakukan refleksi. Bagian dari semangat generasi muda kekinian untuk terlibat menjadi bagian dari solusi bangsa ini. ”Kalau pada masa itu, Sukarni dkk mengambil peran pentingnya agar proklamasi disegerakan, bagaimana dengan anak muda saat ini?” ujar alumni Universitas Muhammadiyah Malang itu.

Abdul Musawir Yahya, koordinator nasional Masif, dalam diskusi dengan anak-anak muda di Malang.

”Apakah anak muda saat ini berdaya secara politik? Atau peran-peran utama politik anak muda sudah diberikan secara layak? Ataukah anak muda masih hanya menjadi pelengkap? Karena itu, kami pikir, sudah saatnya anak muda lebih diberikan kepercayaan,” kata Abdul.

Dalam acara refleksi yang dilakukan pada dini hari tersebut, sesuai dengan waktu penculikan yang dilakukan Sukarni dkk kepada Soekarno-Hatta, ada beberapa isu yang akan diangkat. ”Pemilu damai menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian kami,” Wilda Kumala Sari, koordinator wilayah Masif Jawa Timur.

”Pesan kami kepada pemerintah dan juga penyelenggara pemilu agar bisa menjalankan pemilu yang bersih. Kepada semua calon juga tepat berkompetisi secara bermartabat. Dan yang tidak kalah penting, bisa menjaga agar pemilu nanti berlangsung damai dan tenteram,” kata Wilda.

Aktivis muda Muhammadiyah tersebut menambahkan, anak-anak muda sudah lelah dengan pemilu yang silang sengkarut karena politik identitas. ”Sudahi itu. Berikan Pendidikan politik yang baik kepada masyarakat. Kepada generasi muda. Atau sekalian berikan kesempatan kepada generasi muda,” kata Wilda.

Selain itu, ada beberapa isu juga yang diangkat oleh Masif dalam refleksi di lima kota tersebut. ”Kami merasa penting untuk mengingatkan rezim agar segera menyelesaikan beberapa problem bangsa ini. Kemiskinan, pendidikan, hukum, lingkungan, dan kualitas demokrasi perlu menjadi perhatian lebih,” terang mahasiswa pasca sarjana UGM itu. (*)

Reporter: Abdul Khair

Editor: Mohammad Ilham

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer