MAKLUMAT — Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur menggelar Dialog Publik: Peringatan Hari Kartini 2025, yang diselenggarakan di Dewarna Hotel & Convention Bojonegoro, Jumat (25/4/2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sri Wahyuni SKep Ns, Wakil Ketua PWM Jatim Muhammad Khoirul Abduh MSi, Ketua PW Aisyiyah Jatim Dra Rukmini Amar MAP, serta Ketua KPU Kota Madiun Pita Anjarsari.
Ketua LHKP PWM Jatim Muhammad Mirdasy mengatakan, peringatan Hari Kartini dirasa penting untuk menjaga semangat dan inspirasi kaum perempuan, dalam rangka memperjuangkan kesetaraan dan keadilan hak.
Ia menandaskan, banyak tokoh perempuan yang sangat berjasa dan berperan besar dalam perjuangan mendobrak peradaban kegelapan sebelum Indonesia merdeka. “Mereka semua tetap ada di hati kita, dengan perjalanan dan perjuangannya, semuanya penting untuk kita ambil pelajarannya,” ujar Mirdasy dalam sambutannya di hadapan ratusan peserta.
Salah satu faktor penting dalam memaknai Hari Kartini adalah bahwa perjuangannya melawan belenggu patriarki juga didasarkan pada inspirasi-inspirasi Al-Quran. “Kartini itu santrinya Kiai Saleh Darat, yang mana Kiai Saleh Darat itu juga gurunya Kiai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah dan juga gurunya Kiai Hasyim Asy’ari pendiri NU (Nahdlatul Ulama),” terangnya.
“Habis gelap terbitlah terang itu misalnya, sesungguhnya juga dapat kita temukan inspirasinya dalam Surat Al-Baqarah ayat 257, dan banyak lagi beberapa pikiran yang bisa kita temukan inspirasinya berlandaskan Al-Quran. Maka Hari Kartini bukan soal fisiknya memakai kebaya, sanggul, dan sebagainya, tetapi adalah bagaimana menjaga semangat perjuangan dan pemikirannya,” tandas Mirdasy.
Di sisi lain, Wakil Ketua DPRD Jatim Sri Wahyuni menyoroti peran dan kiprah perempuan di ruang publik, termasuk dalam politik dan pemerintahan. Menurutnya, saat ini peranan dan kiprah perempuan sudah semakin berkembang, kendati berbagai posisi strategis sebagian besar masih didominasi oleh laki-laki.
“Kiprah perempuan di ruang publik saat ini semakin berkembang dengan banyaknya perempuan yang aktif dalam pemerintahan, dunia pendidikan, kesehatan, serta sektor sosial dan ekonomi. Banyak perempuan yang telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan,” ujarnya.
“Namun, kita juga harus menyadari bahwa ruang publik masih dominan oleh laki-laki, khususnya dalam posisi-posisi strategis di berbagai bidang,” imbuh Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni menilai, meski belakangan kaum perempuan telah berhasil berkiprah di berbagai sektor publik, namun masih menghadapi sejumlah hambatan. Terutama untuk bisa mendapatkan akses dan kesempatan yang setara.
“Ini menunjukkan bahwa meskipun sudah ada kemajuan, perempuan masih menghadapi hambatan dalam hal (untuk mendapatkan) akses dan kesempatan yang setara,” katanya.
Sebab itu, politisi Partai Demokrat itu menegaskan pentingnya kebijakan afirmatif supaya betul-betul ditegakkan. Seperti perlindungan terhadap perempuan dari diskriminasi, peningkatan keterwakilan perempuan dalam politik, dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor.
“Selain itu, penting juga bagi kita untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perempuan untuk berkembang tanpa terhalang oleh stigma atau batasan-batasan yang masih ada,” tandasnya.
Lebih lanjut, Sri Wahyuni mengajak masyarakat, khususnya kaum perempuan, agar betul-betul memaknai dan menghayati semangat perjuangan RA Kartini dalam menyuarakan emansipasi.
Menurutnya, semangat Hari Kartini yang diperingati pada tanggal 21 April setiap tahun harusnya mampu mengingatkan masyarakat terhadap pentingnya kesetaraan dan kebebasan bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan.
“Jika dulu Kartini memperjuangkan hak perempuan untuk memperoleh pendidikan dan meraih cita-cita, maka hari ini kita melanjutkan perjuangan tersebut dengan memastikan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkiprah di ruang publik, memperoleh akses yang adil, serta dihargai dalam setiap peran yang mereka jalani,” pungkas perempuan asal Bojonegoro itu.