23.6 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
TopikMenengok Kebersamaan PAN dengan Prabowo di Tiga Edisi Pilpres

Menengok Kebersamaan PAN dengan Prabowo di Tiga Edisi Pilpres

Zulkifli Hasan bersama Prabowo Subianto

PUCUK dicinta ulam pun tiba. Pribahasa itu seolah pas menggambarkan kesabaran Partai Amanat Nasional (PAN) berjuang bersama Prabowo Subianto. Maklum, setelah mencoba di tiga edisi pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), Prabowo yang masih disokong PAN sebagai salah satu partai koalisi, akhirnya bisa memenangkan Pilpres tahun 2024.

Kepastian Prabowo memenangkan kontestasi diketahui setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilpres 2024 pada Senin (22/4/2024). Gugatan terhadap hasil Pemilu yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 20 Maret 2024 itu dilayangkan oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Atas dasar putusan MK, selang tiga hari, tepatnya pada Kamis (24/4/2024), KPU RI resmi menetapkan Prabowo, yang kini berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029. Pasangan Prabowo-Gibran memenangkan kontestasi dalam satu putaran.

Pasangan nomor urut 02 itu unggul telak dengan raihan suara sah sebanyak 96.214.691 suara. Kemudian di posisi kedua, ada pasangan nomor urut 01 Anies-Muhaimin (AMIN) dengan raihan 40.971.906 suara. Adapun pasangan calon (Paslon) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya mampu meraih 27.040.878 suara.

Usut punya usut, kebersamaan antara PAN dengan Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra itu ternyata tidak hanya terjalin di Pilpres tahun 2024. Jauh sebelum itu, kemesraan antar keduanya sudah terjalin baik di dua edisi Pilpres sebelumnya.

Hubungan baik antara PAN dengan Prabowo dimulai sejak Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014 silam. Kala itu, PAN, Gerindra, PPP, PKS dan Partai Golkar berkoalisi mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon Presiden (Capres) didampingi oleh Hatta Rajasa sebagai calon Wakil Presiden (Cawapres).

Pasangan yang diusung Koalisi Indonesian Hebat itu pun harus bersaing dengan pasangan Joko Widodo alias Jokowi dan Jusuf Kalla (JK). Mereka pun berkompetisi merebut hati rakyat untuk bisa menjadi pemenang Pilpres 2014.

Keberuntungan ternyata belum berpihak ke kubu Prabowo-Hatta. Sebab, Pilpres dimenangi oleh pasangan Jokowi-JK dengan perolehan suara sebesar 53,15%. Paslon yang diusung PDI-P, Nasdem, dan PKB itu unggul mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta yang memperoleh suara sebesar 46,85%.

Niat Prabowo dan Hatta untuk memimpin negeri ini pun akhirnya harus pupus. Prabowo harus memendam keinginannya untuk bisa menjadi Presiden. Prabowo juga harus menunggu Pemilu berikutnya untuk bisa mencalonkan diri lagi.

Singkat kata, kebersamaan antara PAN dengan Prabowo akhirnya kembali terulang pada Pemilu tahun 2019. Ketika itu, PAN dan Prabowo dipersatukan kembali dalam Koalisi Indonesian Adil Makmur.

Meski PAN tak lagi memiliki calon mendampingi Prabowo sebagai Cawapres, namun PAN tetap ada dalam barisan partai yang mengusung kembali Prabowo Subianto sebagai Capres. Kali ini, yang menjadi Cawapres adalah Sandiaga Uno. Seorang pengusaha muda.

Sayangnya bayang-bayang kegagalan masih menaungi koalisi PAN, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Berkarya. Lagi-lagi, pasangan Prabowo dan Sandiaga yang diusung oleh PAN kalah. Mereka dikalahkan oleh pasangan Jokowi dan Makruf Amin di Pilpres tahun 2019 lalu. Prabowo bersama PAN pun harus gigit jari lantaran kalah lagi oleh Jokowi untuk kedua kalinya. Baik PAN maupun Prabowo harus bersabar untuk bisa memenangi Pilpres.

Rupa-rupanya, niat Prabowo untuk maju kembali menjadi Capres tidak pernah pudar. Bos Partai Gerindra itu pun akhirnya maju kembali di Pilpres tahun 2024. Prabowo maju Pilpres disokong PAN, Gerindra, Golkar, Demokrat dan PSI.

Prabowo kali ini tidak lagi melawan Jokowi. Sebaliknya, Prabowo direstui dan didukung Jokowi maju Pilpres 2024. Bahkan, putra dari Presiden Jokowi dipasangkan menjadi Cawapres Prabowo. Ya, dalam Pilpres 2024, Prabowo berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka, yang notabene adalah putra Jokowi.

Pasangan Prabowo dan Gibran dalam undian KPU RI mendapat nomor urut 02. Mereka harus bersaing dengan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Pasangan dengan nomor urut 01 itu diusung oleh koalisi Partai Nasdem, PKB, PKS dan didukung Partai Ummat.

Prabowo dan Gibran juga harus bersaing dengan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Pasangan dengan nomor urut 03 itu diusung oleh koalisi PDIP, PPP dan Perindo. Ketiga pasangan capres-cawapres itu pun harus bersaing ketat untuk menjadi pemenang Pilpres 2024. Yang pada akhirnya, persaingan Pilpres 2024 dimenangkan oleh pasangan Prabowo dan Gibran.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan membeberkan alasannya untuk mendukung kembali Prabowo maju dalam Pilpres 2024. Salah satunya adalah pengalaman kerja sama pada Pilpres tahun 2014 dan 2019.

”Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo, kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas,” ujarnya di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Ahad (13/8/2023) lalu.

Waktu itu, PAN dan Golkar bersama-sama mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo sebagai calon presiden (capres) dalam Pemilu 2024.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, menyebut koalisi yang dibangun oleh PAN bersama Gerindra dan lainnya itu tidak lain ingin menuntaskan perjuangan Prabowo menjadi Presiden RI. “Juga untuk melanjutkan pencapaian pemerintahan saat ini,” tegasnya.

Senada dengan Zulhas, Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Daulay menyatakan, PAN merupakan partai pendukung utama Prabowo di tiga edisi Pilpres. Partai berlogo Matahari putih itu pun diakuinya punya kedekatan historis dengan Prabowo. Sehingga, tiga kali mengusung Prabowo menjadi capres.

“Nah, baru yang ketiga ini tembus. Selama tiga kali itu, PAN selalu menjadi pendukung utama. Tidak pernah pindah dukungan,” ungkapnya.

Terpisah, Prabowo Subianto menyampaikan terimakasih atas kesetiaan PAN yang tanpa pamrih selama 15 tahun berkoalisi bersama Gerindra. “Saya sangat terima kasih dengan kesetiaan PAN, 15 tahun tanpa pamrih dalam setiap kita bergabung,” kata Prabowo dalam Rakornas PAN, di Jakarta, Kamis (9/5/2024).

Presiden terpilih periode 2024-2029 itu menuturkan PAN tidak pernah meminta apapun ketika mendukung darinya maju sebagai Capres. “PAN tidak pernah minta apapun, tidak pernah minta apa-apa. Justru yang meminta mahar seringkali tidak setia,” tuturnya.

Prabowo mengungkapkan, ada satu kesamaan antara Gerindra dan PAN. “Mungkin kita ini punya nilai-nilai yang aneh, tidak pernah kita minta mahar dari siapapun, justru yang minta mahar kepada kita, sering yang paling tidak setia, bener kan?,” selorohnya.

Prabowo mengaku kondisinya sangat tenang dan bahagia saat berada di tengah-tengah suasana biru. Selain karena warnanya yang sejuk, warna biru juga menjadi warna yang dipilih untuk kampanye kemarin.

“Jadi Pak Daulay ini, memang doanya luar biasa itu. Jadi saya merasa sangat tenang, sangat bahagia, di tengah suasana biru yang sejuk. Untuk itu lah saya pakai warna biru, warna biru muda ini yang kita pilih sebagai kampanye nasional kita,” tandasnya.

Reporter: Ubay NA 

Editor: Aan Hariyanto 

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer