31 C
Malang
Sabtu, Juli 27, 2024
KilasPrabowo Apresiasi Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat dari UMM

Prabowo Apresiasi Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat dari UMM

Menhan RI Prabowo Subianto dan Rektor UMM Prof Fauzan di tengah-tengah mahasiswa UMM.

MENTERI Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengapresiasi inisiatif program yang dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yakni Center of Excellence (CoE) dan Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat.

Hal itu disampaikan Prabowo saat melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Rektor UMM, sekaligus memberikan Kuliah Umum bertajuk ‘Membangun Ketahanan Nasional yang Komprehensif dan Kompetitif Menyongsong Indonesia Emas’, di hadapan ribuan mahasiswa baru (Maba) di Dome UMM, Rabu (27/9/2023).

“Saya ingin mengulas apa yang saya lihat tadi dalam video yang disajikan oleh Rektor UMM. Saya melihat inisiatif yang diambil oleh Rektor beserta jajaran UMM adalah suatu langkah dan terobosan yang luar biasa,” ujarnya.

Menurut Prabowo, langkah-langkah tersebutlah yang dibutuhkan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia dalam menghadapi problematika yang nyata di era kekinian.

“Langkah-langkah stratejik dan logis inilah yang dapat mengatasi kesulitan nyata yang dilihat dan dirasakan masyarakat dan bangsa kita ini,” puji Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu berpendapat, inovasi pengembangan pendidikan adalah sebuah keniscayaan bagi kemajuan sebuah bangsa. Dia menilai, hanya dengan pendidikan lah, Indonesia akan bisa mengatasi ketimpangan, permasalahan kemiskinan, menjadi bangsa yang bermartabat, mencapai keadilan dan kesetaraan, serta demokrasi dan kemerdekaan yang hakiki.

Tradisi untuk concern mengawal dunia pendidikan, menurut Prabowo, senantiasa terjaga di Muhammadiyah sejak berdiri hingga kini. Muhammadiyah menjadi pionir utama dalam pengembangan pendidikan, baik secara formal melalui sekolah dan perguruan tingginya, maupun secara non-formal.

“Kami sangat menghargai inisiatif UMM. Semoga bisa ditiru kampus-kampus lain. Dengan begitu, pembangunan bangsa bisa berjalan secara efektif ke depannya,” terangnya.

Pria yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menyebut, tantangan Indonesia ke depan adalah bagaimana Indonesia dapat mengelola kekayaan alamnya dengan mandiri, sehingga dapat dinikmati secara merata manfaatnya untuk seluruh rakyat Indonesia. Dia mencontohkan pada pengelolaan hasil tambang seperti nikel, yang belakangan semakin ‘seksi’.

“Sudah dari tahun 2022 yang lalu Presiden Joko Widodo melarang nikel dijual sebagai bahan baku. Nikel harus diolah di bumi Republik Indonesia. Kalau diolah nilainya bisa menjadi 67 kali. Tahun 2021 penghasilan kita dari nikel kurang lebih Rp 15 triliun rupiah. Tahun 2022 penghasilannya naik 20 kali lipat mendekati Rp 400 triliun,” ungkap Prabowo.

Sementara itu, Rektor UMM Prof Fauzan menjelaskan terkait program-program kampus yang dipimpinnya itu. Dia menuturkan, program CoE meliputi 42 pusat unggulan, yang juga telah diakui dan diapresiasi oleh UNESCO, sebab dinilai mampu mencetak kualitas sarjana yang memiliki kompetensi spesifik.

“Pusat keunggulan ini dinilai mampu mencetak kualitas sarjana UMM yang memiliki kemampuan spesifik, bukan sarjana generik,” kata Fauzan.

Jadi, lanjut Fauzan, misalnya mahasiswa Fakultas Ekonomi boleh mengambil CoE peternakan. “Begitu juga sebaliknya, misalkan mahasiswa Fakultas Peternakan dapat ambil CoE juga,” sambungnya.

Program CoE di UMM, dijelaskan Fauzan, mulai berlaku sejak tahun 2018. Dia tak menampik langkah tersebut sebagai hal yang terlalu dini lahirnya. Namun pada realitanya, program itu justru mendapatkan apresiasi dan respon positif dari berbagai pihak, sebab dianggap mampu mengatasi masalah di Indonesia.

Rektor UMM selama dua periode itu juga menjelaskan terkait program ‘Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat’, yang juga diapresiasi oleh Prabowo. Program ini, kata dia, menjadikan profesor tidak hanya berkutat di kampus, namun juga terjun langsung menjadi problem solver di tengah masyarakat.

“Jadi semua program yang ada di UMM ini bisa matching dengan program dari Kemenhan. Sangat baik untuk dimasifkan di berbagai penjuru daerah di Indonesia,” sebutnya.

Fauzan juga menyebut, slogan UMM ‘Dari Muhammadiyah untuk Bangsa’, maka pihaknya berkomitmen dan berusaha menerjunkan para pakarnya, para profesornya ke masyarakat guna membantu mengupas persoalan bangsa.

Program ‘Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat’, kata dia, juga membangun jejaring kerja sama dengan para stakeholders terkait. “(Kerja sama dengan) pemimpin daerah, sehingga potensi di wilayah masing-masing dapat semakin dikembangkan ke depannya,” tandas Fauzan. (*)

Reporter: Ubay

Editor: Mohammad Ilham

Sponsor

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sponsor

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sponsor

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer