
MAKLUMAT — Suasana haru menyelimuti Wisuda ke-76 Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang digelar pada Sabtu (15/2). Sebagai miniatur Indonesia, UMP membuktikan bahwa keberagaman bukan sekadar slogan.
Hal itu tergambar dari sosok Ni Nyoman Nikunja Vasini, mahasiswa asal Bali beragama Hindu, yang dengan bangga mengenakan toga. Ia menjadi simbol bahwa UMP adalah rumah bagi semua pencari ilmu, tanpa memandang latar belakang agama dan budaya.
“Perkenalkan, saya Ni Nyoman Nikunja Vasini, saya putri asli Bali, saya beragama Hindu. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada UMP yang telah memberikan ruang toleransi bagi saya yang berbeda. Saya rasa UMP merupakan miniatur Indonesia, kebinekaannya terasa sekali ketika saya kuliah di sini. Ini menandakan bahwa UMP adalah kampus untuk semua. Siapapun bisa kuliah di UMP, tidak peduli suku, ras, atau agamanya,” ungkapnya penuh haru.
Selama menempuh pendidikan di UMP, Ni Nyoman merasakan bagaimana keberagaman bukan sekadar slogan, tetapi benar-benar hidup dalam interaksi sehari-hari. Ia diterima dengan baik, bukan hanya sebagai mahasiswa, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar UMP.
“UMP tidak hanya mencetak lulusan yang unggul secara akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan. Ini yang membuat saya merasa UMP bukan sekadar tempat belajar, tapi rumah kedua,” ujarnya.
Rektor UMP, Jebul Suroso, menegaskan bahwa universitas ini selalu berupaya menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan harmonis. “UMP adalah rumah bagi semua mahasiswa, tanpa memandang latar belakang agama dan budaya. Kami percaya bahwa keberagaman adalah kekuatan yang akan membawa mahasiswa kami menuju kesuksesan di dunia nyata,” tegasnya.
Keberagaman di UMP semakin terasa dengan hadirnya mahasiswa internasional yang turut diwisuda. Liban Isak Mohamed dari Somalia meraih gelar Magister Manajemen, sementara Aymen Mouhine dari Maroko menyelesaikan studi di Program Sarjana Sastra Inggris. Keduanya menambah warna di kampus yang semakin berkembang di tingkat nasional dan internasional ini.
Ni Nyoman sendiri berharap agar UMP terus menjadi tempat yang memberikan inspirasi dan kesempatan bagi siapa saja yang ingin menuntut ilmu.
“Kami berharap agar universitas ini terus memperkuat kualitas pendidikan dan fasilitas yang mendukung kemajuan ilmu pengetahuan. Semoga UMP selalu berjaya dalam mencetak insan yang berkualitas, berintegritas, dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara,” pungkasnya.
Di tengah keberagaman yang semakin dipertanyakan di banyak tempat, UMP hadir sebagai contoh nyata bahwa ilmu dan kemanusiaan bisa berjalan berdampingan. Di sini, perbedaan bukanlah penghalang, tetapi jembatan untuk saling memahami dan tumbuh bersama.