PROLIFERASI dan diaspora kader Persyarikatan ke berbagai lini bidang kehidupan adalah hal yang harus dengan sungguh diperhatikan, termasuk dalam lini politik praktis, sebagai bagian dari ekspansi dakwah Muhammadiyah. Maka, pembinaan terhadap kader-kader potensial menjadi hal vital dalam menyukseskan hal tersebut.
Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Moh Mudzakkir mengatakan, bahwa kondisi objektif kader Persyarikatan saat ini sebagian besar bermuara di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Banyaknya sumberdaya AUM yang dimiliki Persyarikatan, menurut Mundzakkir memiliki menjadi kelebihan di satu sisi. Tapi di sisi lain terkadang membuat terlena terhadap kenyamanan di internal atau di komunitas Muhammadiyah sendiri.
“Nah, karena kita (Muhammadiyah) punya AUM, di satu sisi itu kelebihan. Tapi sisi lain bisa melenakan, membuat kader kita akhirnya merasa nyaman hanya dengan bergulat di internal sendiri. Sehingga untuk berkiprah di ruang-ruang publik akhirnya sangat terbatas,” katanya usai Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) MPKSDI PWM Jatim di Surabaya, Sabtu (28/10/2023).
Meski begitu, Mudzakkir menilai, saat ini kesadaran terkait pentingnya diaspora di sektor-sektor publik atau pemerintahan sudah mulai meningkat. Terbukti, kata dia, menuju Pemilu 2024 cukup banyak kader yang ikut mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) di berbagai tingkatan.
“Tapi sekarang alhamdulillah kesadaran semacam itu, untuk berdiaspora di segala lini kehidupan, termasuk di bidang politik sudah tumbuh, semakin baik,” ujarnya.
Mudzakkir menegaskan, MPKSDI berkomitmen untuk terus membina dan mendorong kader-kader yang potensial dalam berdiaspora. Dia menyebut, transformasi perkaderan termasuk di organisasi otonom (ortom) adalah penting dalam rangka membentuk sekaligus menjembatani diaspora kader.
“Agar tidak hanya berkutat di AUM saja, tetapi penting untuk memperluas ekspansi dakwah Muhammadiyah. Dengan proliferasi dan diaspora di segala lini kehidupan itu, termasuk di ruang-ruang publik atau pemerintahan, sehingga masalah kebijakan-kebijakan publik itu bisa dikawal betul oleh Muhammadiyah dan bisa sesuai, sejalan dengan pandangan kita (Muhammadiyah),” tandas dia.
Mudzakkir menyebut, penting untuk menegaskan sinergi secara sistematis dengan seluruh komponen Persyarikatan termasuk ortom, sehingga pendiasporaan kader tersebut bisa lebih baik dan terukur ke depannya. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto