22.8 C
Malang
Selasa, Desember 10, 2024
KilasSK PP Muhammadiyah Sejalan dengan Amanah Muktamar untuk Diaspora Kader

SK PP Muhammadiyah Sejalan dengan Amanah Muktamar untuk Diaspora Kader

 

Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan.

SALAH satu upaya Muhammadiyah dalam mendorong kader-kader potensial terbaiknya untuk terjun di panggung politik praktis adalah dengan terbitnya SK PP Muhammadiyah No. 616/KEP/I.0/B/2023, yang disebut-sebut memberikan ‘kelonggaran’ bagi kadernya yang mencalonkan diri dalam Pemilu 2024.

Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan menilai, kebijakan tersebut sebagai suatu langkah yang patut disyukuri sebab sejalan dengan amanah Muktamar 48 di Solo untuk melakukan diaspora kader ke berbagai lini kehidupan.

“Salah satu amanah Muktamar itu kan terkait diaspora kader ke berbagai lini kehidupan. Nah, kalau kita masih terikat dengan SK yang lama, bagaimana kemudian kita akan mendiasporakan kader, karena semua yang mencalonkan diri harus mengundurkan diri dari struktural Persyarikatan,” katanya saat memaparkan materi dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) MPKSDI PWM Jatim, Sabtu (28/10/2023) di Surabaya.

Nah, beruntung, kata pria yang akrab disapa Gus Bach itu, PP Muhammadiyah kemudian mengeluarkan SK 616/KEP/I.0/B/2023 ini, yang terbaru.

“Dalam SK 616 yang baru itu, kader tidak lagi harus mundur atau keluar dari struktur Muhammadiyah ketika mencalonkan diri atau berdiaspora dalam kontestasi politik praktis Pemilu. Kader hanya perlu istilahnya nonaktif sementara, supaya bisa fokus pada pencalonannya dia, statusnya tetap dia di struktural Muhammadiyah,” ujarnya.

“Itu kita syukuri, artinya ada langkah serius, upaya yang sejalan dalam melaksanakan amanah Muktamar itu, dengan adanya fleksibilitas atau relaksasi, atau kelonggaran itu. Lha karena kalau kita masih terikat pada SK lama itu lalu bagaimana kita melakukan diaspora, terutama di politik ini. Sedangkan itu adalah amanah Muktamar,” ungkap Gus Bach.

Lebih lanjut, pria yang juga merupakan akademisi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu menegaskan, pihaknya akan senantiasa bersinergi dengan berbagai komponen Persyarikatan dalam rangka menyukseskan diaspora kader di bidang politik. Meskipun, kata dia, tentu bukan berarti seluruh energi dihabiskan untuk politik, tetapi juga di bidang-bidang yang lainnya.

Gus Bach berpesan kepada kader-kader yang terjun dalam Pemilu 2024 untuk senantiasa membawa misi ekspansi dakwah Muhammadiyah. Sebaliknya, bagi warga Muhammadiyah agar jangan terlalu berlebihan hingga terbawa arus fanatisme terhadap salah satu kandidat dalam Pemilu 2024.

“Ini PR (Pekerjaan Rumah) kita, bagaimana kita untuk bisa membina dan memahamkan warga Muhammadiyah, bahkan pimpinan, bahwa ya memandang politik itu santai saja, tenang saja, tidak perlu berlebihan, jangan terlalu fanatik. Yang terpenting adalah misi dakwah Muhammadiyah itu bisa tersampaikan, menembus ruang-ruang politik,” tandasnya. (*)

Reporter: Ubay

Editor: Aan Hariyanto

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer