Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Jasanya Tak Bisa Dihapus Sejarah

Muhammadiyah Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Jasanya Tak Bisa Dihapus Sejarah

MAKLUMAT Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan dukungannya terhadap pengangkatan Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional. Dukungan ini disampaikan langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dadang Kahmad, yang menilai Soeharto memiliki jasa besar dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.

“Kami mendukung Bapak Soeharto sebagai pahlawan nasional karena beliau sangat berjasa kepada Republik Indonesia, sejak masa revolusi kemerdekaan hingga masa pembangunan,” ujar Dadang di Jakarta, Rabu (5/11).

Menurutnya, Soeharto adalah tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama melalui perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 yang menjadi momentum penting pengakuan kedaulatan Indonesia di mata dunia.

Dadang menambahkan selama 32 tahun kepemimpinan Soeharto, Indonesia mencatat berbagai capaian besar, termasuk swasembada beras pada 1980-an, keberhasilan program Keluarga Berencana (KB), serta stabilitas ekonomi dan politik yang menopang pembangunan nasional.

“Ketika kita menghargai jasa kepahlawanan seseorang, jangan dilihat dari perbedaan politik atau kepentingan apa pun. Kita menilainya dari kontribusi untuk bangsa dan negara,” tegas dia.

Sebelumnya, Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengajukan 40 nama calon pahlawan nasional kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK). Dari daftar tersebut, nama Soeharto termasuk di antara tokoh yang dinilai memenuhi syarat.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan proses penetapan dilakukan secara berlapis, dengan melibatkan masyarakat, tim ahli, dan berbagai lembaga terkait.

Baca Juga  Habis Manis, Anies Baswedan Ditinggal

“Sebagian besar nama yang diajukan merupakan hasil pembahasan dari tahun-tahun sebelumnya. Prosesnya selektif dan terbuka,” ujar Saifullah.

Wacana pengusulan Soeharto sebagai pahlawan nasional kembali mencuat tahun ini, setelah sejumlah tokoh publik dan lembaga seperti MUI dan DPR menyatakan pandangan serupa.

*) Penulis: R Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *