MAKLUMAT – Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur mengecam keras serangan udara yang dilakukan militer Israel terhadap Iran pada Jumat dini hari (13/6/2025) waktu setempat. Serangan itu diklaim menargetkan fasilitas nuklir dan program rudal balistik milik Iran.
Wakil Ketua PWM Jawa Timur, Dr. M. Sholihin Fanani, MPSDM, menyatakan keprihatinannya atas serangan tersebut. “Kami sangat menyayangkan serangan Israel ke Iran, apa pun dalihnya. Serangan ini pasti akan sangat merugikan semua pihak, terutama warga sipil yang tidak berdosa dan harus menanggung dampak dari konflik ini,” ujarnya kepada Maklumat.id, Sabtu (14/6/2025).
Serangan militer tersebut diketahui menewaskan lima warga sipil dan melukai 20 orang lainnya di kawasan Narmak, wilayah timur Teheran. Menurut Sholihin, peristiwa ini merupakan tragedi kemanusiaan dan tamparan bagi peradaban dunia modern yang seharusnya mendambakan kehidupan damai, sejahtera, dan beradab.
“Saya yakin tidak ada satu pun bangsa di dunia yang ingin hidup dalam kesengsaraan. Semua bangsa pasti menginginkan kehidupan yang damai dan sejahtera, lahir maupun batin,” tegas tokoh yang akrab disapa Abah Shol itu.
Ia menyerukan kepada semua pihak untuk segera menghentikan serangan militer Israel dan mengakhiri konflik melalui jalur diplomasi. “Agar tidak semakin banyak korban, baik secara fisik maupun jiwa,” katanya.
Abah Shol juga meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengambil langkah konkret untuk menghentikan pertikaian ini. Menurutnya, konflik bersenjata seperti ini tidak menguntungkan siapa pun dan justru menimbulkan kerugian besar bagi seluruh dunia.
Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak untuk menaati peraturan internasional yang dikeluarkan PBB, khususnya dalam menjaga perdamaian dunia. “Perang bukan solusi. Dunia mendambakan kehidupan yang lebih makmur, adil, manusiawi, dan beradab, di mana bangsa-bangsa saling membantu satu sama lain,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sehari setelah serangan Israel tersebut, militer Iran melancarkan serangan balasan yang menyasar dua kota besar di Israel: Yerusalem dan Tel Aviv. Akibat serangan itu, dilaporkan 12 orang mengalami luka kritis, delapan luka sedang, dan 34 lainnya mengalami luka ringan akibat pecahan peluru.