MAKLUMAT – Gempuran industri otomotif asal China dan Amerika Serikat (AS) telah mengguncang dunia. Tesla dan BYD mulai bersaing di ranah global yang menyebabkan pabrikan asal Jepang, Korea, Jerman mulai goyah.
Hal ini telah diantisipasi dua raksasa otomotif asal Jepang, Nissan Motor dan Honda Motor. Keduanya berencana mengumumkan kesepakatan merger pada 2026.
Rencana ini tentu mengubah lanskap industri otomotif Jepang, bahkan dunia. Penggabungan ini akan menciptakan grup otomotif terbesar ketiga dunia, setelah Toyota dan Volkswagen.
Hadang Tesla dan BYD
Kesepakatan senilai triliunan yen ini bertujuan menghadapi persaingan ketat dari produsen kendaraan listrik China seperti Tesla dan BYD.
“Kami harus membangun kemampuan untuk melawan mereka pada 2030, kalau tidak melakukannya, kami akan kalah,” kata CEO Honda, Toshihiro Mibe mengutip Reuters melalui EV Arena.
Merger ini akan memberikan kedua perusahaan skala dan kesempatan berbagi sumber daya. Targetnya adalah penjualan gabungan JPY30 triliun (USD191 miliar) atau sekitar Rp3.084 triliun! Adapun laba operasi yang diincar adalah lebih dari JPY3 triliun atau Rp390.000 triliun!
Mitsubishi Cawe-cawe
Mitsubishi Motors, di mana Nissan menjadi pemegang saham utama, juga mulai mempertimbangkan untuk bergabung. Namun, Mitsubishi baru membuat keputusan pada akhir Januari 2025.
Kesepakatan ini merupakan perubahan terbesar dalam industri otomotif global sejak Fiat Chrysler Automobiles dan PSA bergabung pada 2021, menciptakan Stellantis.