23.1 C
Malang
Senin, Maret 10, 2025

Mahasiswa Asing UMM Ikut NgabubuRead di Gresik

UMM mengajak mahasiswa asing menggelar NgabubuRead di Gresik dengan membawa buku serta berbgaim games edukasi, sembari berbagi takjil.
KilasOJK Catat Bantalan Perbankan Solid di Tengah Gejolak Global

OJK Catat Bantalan Perbankan Solid di Tengah Gejolak Global

Gedung OJK RI
Gedung OJK RI.

MAKLUMAT – Stabilitas sektor jasa keuangan masih tetap terjaga di tengah tantangan perekonomian global dan domestik. Beberapa indikator tercermin dari Rapat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (RDK-OJK) pada 26 Februari 2025 lalu.

Dalam pernyataan tertulisnya, ekonomi global relatif stagnan dengan inflasi di beberapa negara maju yang mulai turun. Volatilitas pasar tetap tinggi seiring ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik yang terus berkembang.

Di dalam negeri, sektor perbankan masih kokoh di mana intermediasi tumbuh positif dengan profil risiko yang terjaga. Pada Januari 2025, pertumbuhan kredit tumbuh double digit, sebesar 10,27 persen (y-o-y) menjadi Rp7.782 triliun.

Kredit Investasi Tumbuh Tinggi

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Investasi tumbuh tertinggi sebesar 13,22 persen. Selanjutnya Kredit Konsumsi 10,37 persen, sedangkan Kredit Modal Kerja 8,40 persen.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5,51 persen (y-o-y) menjadi Rp8.879,2 triliun, dengan giro, tabungan, dan deposito masing-masing tumbuh 6,86 persen, 6,59 persen, dan 3,49 persen (y-o-y).

Sejauh ini kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL gross 2,18 persen dan NPL net 0,79 persen. Sedangkan Loan at Risk (LaR) juga menunjukkan tren penurunan menjadi 9,72 persen.

Meskipun terjadi peningkatan dari bulan sebelumnya, rasio NPL gross dan LaR turun masing-masing 2,35 persen dan 11,6 persen. Rasio LaR tersebut juga di bawah level sebelum pandemi, sebesar 9,93 persen pada Desember 2019.

Pantau Perkembangan Perang Dagang

Ketahanan perbankan juga tetap kuat tecermin dari permodalan (CAR) yang berada di level tinggi yaitu 27,05 persen. Resiliensi ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang kuat di tengah kondisi ketidakpastian global.

Namun demikian, OJK juga mewaspadai eskalasi perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat dengan China, Meksiko, dan Kanada. Sebelumnya Gedung Putih tidak mencapai kesepakatan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy terkait konflik Tanjung Krimea.

OJK juga mencatat inflasi masih terkendali, dengan inflasi Januari 0,76 persen (y-o-y). Sementara inflasi inti 2,26 persen (y-o-y) yang menunjukkan permintaan domestik masih cukup baik.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer