25.6 C
Malang
Kamis, November 21, 2024
KilasOJK Catat Kinerja Perbankan Tetap Kuat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Catat Kinerja Perbankan Tetap Kuat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK menyatakan kinerja ekspor yang meningkat mampu menjaga stabilitas keuangan hingga triwulan kedua. Foto: SPTP.

MAKLUMATOtoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Laporan Surveillance Perbankan Indonesia Triwulan II-2024 melaporkan kinerja perbankan nasional tetap solid. Di mana pertumbuhan kredit masih resilen karena tingginya peningkatan permintaan dari sektor korporasi. Meskipun saat ini situasi ekonomi global penuh ketidakpastian.

“Kondisi perbankan Indonesia saat ini cukup baik. Pertumbuhan kredit masih positif, dan likuiditas perbankan juga terjaga,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam keterangan pers, Kamis (17/11/2024).

Stabilitas Makro Mendukung Pertumbuhan Kredit

Pertumbuhan ekonomi domestik yang relatif stabil turut menopang kinerja perbankan. Meski pertumbuhan konsumsi sedikit melambat, ekspor yang meningkat berhasil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

“Stabilitas makroekonomi yang terjaga menjadi salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan kredit perbankan,” tambah Dian.

Waspada Risiko Global

Meski demikian, OJK tetap mengingatkan akan sejumlah risiko, seperti ketidakpastian kebijakan moneter global, perkembangan ekonomi China, dan meningkatnya tensi geopolitik.

“Risiko-risiko ini berpotensi meningkatkan tekanan pada ekonomi domestik dan berdampak pada kinerja perbankan,” kata Dian.

Intensifkan Pengawasan

Menanggapi tantangan tersebut, OJK akan terus memperkuat pengawasan terhadap sektor perbankan. Pihak otoritas juga mengimbau kepada sejumlah bank untuk menjaga kehati-hatian, meningkatkan permodalan, dan melakukan asesmen terhadap risiko kredit.

“OJK akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan dampaknya terhadap sistem keuangan Indonesia,” tegas Dian.

Fokus pada Restrukturisasi Kredit

OJK juga meminta perbankan untuk lebih fokus pada kualitas pelaksanaan restrukturisasi kredit. Bank-bank harus memastikan debitur yang direstrukturisasi memiliki prospek pemulihan yang baik.

“Restrukturisasi kredit harus dilakukan secara hati-hati dan terukur untuk mencegah terjadinya peningkatan NPL di masa mendatang,” ujar Dian.

Koordinasi dengan Pemerintah

OJK juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Partisipasi aktif dalam forum internasional seperti Basel Committee on Banking Supervision juga menjadi bagian dari upaya OJK dalam menjaga stabilitas sektor keuangan Indonesia.

Pesan untuk Perbankan

Dian juga menyampaikan pesan kepada seluruh bank di Indonesia agar terus meningkatkan kinerja dan menjaga integritas. “Dengan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan, perbankan Indonesia dapat berkontribusi lebih besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutupnya.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer