MAKLUMAT – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan langsung mengambil langkah tegas terhadap Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu. Partai banteng itu resmi memecat Wahyudin setelah videonya yang menyinggung soal “merampok uang negara” beredar luas di media sosial.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun memastikan pria dalam video viral tersebut memang kadernya. “DPD PDIP Gorontalo sudah melakukan klarifikasi dan melaporkan ke DPP. Komite Etik dan Disiplin kemudian merekomendasikan pemecatan,” tegas Komarudin dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (20/9).
Dulu Terjerat Narkoba, kini seorang anggota DPRD Provinsi Gorontalo, mendadak jadi sorotan publik.
Video dirinya bersama wanita beredar luas di media sosial.
Dalam sebuah video pendek yang diambil di dalam mobil, Wahyu Moridu membuat pernyataan yang memicu kemarahan netizen.… pic.twitter.com/t7Tp83JX2u
— Info Jateng (@Jateng_Twit) September 19, 2025
Komarudin menegaskan DPP sudah menandatangani surat pemecatan Wahyudin. Ia juga memastikan partai segera menyiapkan penggantinya. “Dalam waktu dekat, PAW (Pergantian Antar Waktu) akan dilakukan,” ujarnya.
Video berdurasi 1 menit 5 detik itu memperlihatkan Wahyudin bersama seorang perempuan dalam perjalanan dinas menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam rekaman, ia terang-terangan menyebut ingin menghabiskan dana perjalanan dinas.
“Hari ini kita menuju ke Makassar, menggunakan uang negara. Kita rampok saja uang negara ini, kita habiskan saja, biar negara semakin miskin,” ucapnya sambil tertawa.
Dalam video itu Wahyudin juga menyebut identitasnya secara gamblang sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari PDIP. Diduga, ia sedang berada di bawah pengaruh minuman keras saat melontarkan pernyataan tersebut.
Usai menuai kecaman, Wahyudin mengunggah permintaan maaf melalui akun media sosial pribadinya. “Saya akui apa yang saya lakukan salah dan tidak mencerminkan etika pejabat publik. Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada rakyat Gorontalo,” tulisnya.
Sementara itu, Badan Kehormatan DPRD Gorontalo juga berencana memanggil rekan perempuan yang ada dalam video tersebut untuk dimintai keterangan.***