HAJATAN pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 usai dilaksanakan dengan aman dan damai. Meski hiruk-pikuk dan seluruh tahapan pelaksanaannya belum benar-benar berakhir. Masih tahap pemungutan dan perhitungan suara.
Selepas pesta demokrasi lima tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr dr Sukadiono mengajak agar warga Persyarikatan untuk menyikapi hasil Pemilu 2024 tersebut secara arif dan bijak.
“Pertama, memelopori menjadi warga negara yang cerdas, bijak, dan profesional dalam bersikap atas hasil Pemilu 2024 beserta efeknya,” katanya saat menjadi pembicara dalam Pengajian Umum PP Muhammadiyah, Jumat (23/2/2024).
Contohnya, kata dia, adalah dengan menahan diri untuk tidak mudah menyebar informasi yang belum jelas asal muasalnya. “Saring sebelum sharing!” tegasnya.
Kedua, masih menurut Dokter Suko, adalah dengan mendorong semua lapisan, terutama para elit bangsa untuk melakukan rekonsiliasi pasca Pemilu.
“Bukan rekonsiliasi dengan bagi-bagi kue kekuasaan,” tegas pria yang juga menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya tersebut.
Ketiga, adalah dengan memelopori sebagai agen rekonsiliasi. Menurut Dokter Suko, hal itu adalah langkah awal untuk menyatukan elit dan mengharmonisasikan masyarakat. Sekaligus menjadi titik awal yang baik untuk membangun pemerintahan yang kuat. Termasuk supaya perekonomian kembali tumbuh positif.
“Untuk mewujudkan kondisi di atas, semua pihak harus segera beranjak dari kondisi keterbelahan atau move on dari situasi politik yang cenderung destruktif,” jelasnya.
Terakhir, keempat, Dokter Suko mengajak agar warga Persyarikatan juga mampu berperan menjadi agen kontrol pemerintah dalam mengawasi janji politik dan program-program yang berorientasi untuk kesejahteraan rakyat.
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto