24.8 C
Malang
Minggu, Maret 9, 2025
KilasPemkot Surabaya Genjot Operasi Pasar, Jaga Daya Beli?

Pemkot Surabaya Genjot Operasi Pasar, Jaga Daya Beli?

Pemkot Surabaya berusaha menjaga daya beli masyarakat melalui gerakan pangan murah sebanyak dua kali selama Ramadan. Foto: dok Infokom Pemkot Surabaya.

MAKLUMAT – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan terus memasifkan gerakan pangan murah (GPM) maupun operasi pasar selama Ramadan 2025. Setidaknya ada dua lokasi untuk menggelar kegiatan tersebut selama bulan puasa.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Dwi Suryaning Endah Yanie selama ini GPM hanya sekali dalam satu bulan. Selama bulan Ramadan ini pihaknya berencana menambah satu kegiatan guna mengontrol harga pangan.

“Tujuan kami untuk menjaga ketersedian pasokan dan stabilisasi harga pangan. Karena akhir-akhir ini beberapa komoditas pangan terpantau naik, seperti cabai dan bawang merah. Alhamdulilah, GPM menyediakan harga pangan di bawah harga pasar,” kata Dwi.

Belum lama ini Pemkot Surabaya sudah menggelar GPM di halaman kantor DKPP pada Rabu (3/3/2025). Sedangkan rencana GPM kedua pada 19 Maret di Kecamatan Tandes.

Komoditas Pangan Murah

Dalam pelaksanaan GPM di awal Ramadan 2025, tersedia beragam komoditas dengan harga murah. Sebut saja beras premium Rp68.000 per 5 kg, beras medium Rp62.500 per 5 kg, minyak goreng Rp17.000 per liter, minyak goreng botol Rp15.500 per liter, dan gula Rp17.000 per kilogram.

Selain itu, minyak goreng sebanyak 1.200 ltr dengan harga Rp14.700 per liter, bawang merah Rp5.000 per 175gr, bawang putih Rp10.000 per 250gr, cabai merah Rp5.000 per 90 gr, cabai kecil Rp5.000 per 65gr, gula dengan harga Rp16.00 per kg.

Dwi memastikan bahwa kegiatan GPM ini menandakan kebutuhan pangan di Surabaya masih tersedia. Ia meminta masyarakat Surabaya untuk tidak melakukan panic buying agar tidak terjdi food waste.

“Kami bersyukur kegiatan GPM di awal Ramadan ini mendapat respons positif dari petani dan nelayan. Mereka ikut memasarkan hasil pertanian dan produk laut,” terangnya.

Deflasi Bulanan Dua Kali Beruntun

Pemkot Surabaya terus menggenjot GPM untuk menjaga daya beli masyarakat. Berdasar data Badan Pusat Statistik, Kota Pahlawan mengalami deflasi 0,07 persen (y-o-y) dan deflasi bulanan 0,53 persen (m-t-m) pada Februari 2025 lalu. Ini merupakan deflasi bulanan berturut-turut di Kota Surabaya, yang pada Januari 2025 tercatat 0,72 persen.

Komoditas yang memberikan andil deflasi bulanan pada Februari lalu meliputi tarif listrik, bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, cabai merah, angkutan udara, tomat, kacang panjang, obat dengan resep, dan jeruk.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

BACA JUGA ARTIKEL TERKAIT

ARTIKEL LAINNYA

Populer