MAKLUMAT – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah mempersiapkan pembangunan tanggul laut yang direncanakan membentang dari Romokalisari hingga Gunung Anyar. Proyek ini diinisiasi untuk melindungi pesisir Kota Pahlawan dari ancaman banjir rob sekaligus memfasilitasi aktivitas nelayan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa tanggul ini dirancang tidak hanya sebagai pelindung pesisir tetapi juga sebagai pemecah ombak yang dapat meminimalkan dampak kerusakan akibat gelombang tinggi.
“Tanggul laut ini berfungsi sebagai pemecah ombak sehingga dampaknya tidak langsung mengenai pesisir,” ujar Eri dalam keterangannya, dikutip Ahad (1/12/2024).
Perhitungan Anggaran dan Skema KPBU
Pemkot Surabaya kini tengah mengkaji konsep serta menghitung kebutuhan anggaran untuk mewujudkan proyek strategis tersebut. Eri memastikan pembangunan tanggul ini tidak akan mengorbankan program prioritas lain, seperti pendidikan dan kesehatan gratis, yang telah menjadi andalan Pemkot Surabaya.
“Anggarannya harus dihitung matang agar tidak mengganggu program lain, termasuk makan siang gratis yang menyerap anggaran Rp 1 triliun per tahun. Kami siapkan langkah untuk mencocokkan alokasi dana di tahun 2025,” jelas Eri.
Dalam pendanaan proyek ini, Pemkot berencana menggandeng pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Skema ini dinilai lebih efisien karena dapat mengurangi beban anggaran langsung Pemkot.
“Dengan KPBU, pembiayaan menjadi lebih ringan. Misalnya, jika proyek bernilai Rp 500 miliar, kita bisa mencicil Rp 100 miliar per tahun. Sisanya, Rp 400 miliar, tetap bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain,” tambahnya.
Koordinasi dengan Pemerintah Pusat
Eri juga menegaskan bahwa Pemkot terus menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat terkait pelaksanaan proyek ini. Diharapkan, pembangunan tanggul laut ini dapat segera terealisasi untuk melindungi pesisir Surabaya dari ancaman banjir rob yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim.
“Proyek ini membutuhkan dana besar, tetapi kami tetap fokus agar realisasinya tidak membebani anggaran secara berlebihan,” pungkas Eri.