MAKLUMAT — Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025 dinilai memberikan dampak positif bagi sekolah-sekolah swasta, salah satunya SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo.
Kepala Smamda Sidoarjo, M Zainul Arifin SKom MM, mengaku pihaknya merasakan dampak positif atas perubahan dari PPDB menjadi SPMB. Hal itu, kata dia, dapat dilihat dari jumlah pendaftar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya—saat masih menggunakan PPDB.
“Kami merasakan dengan dampak SPMB yang dikeluarkan oleh Kementerian itu, kalau bagi Smamda Sidoarjo alhamdulillah berdampak positif,” ujar Zainul saat dihubungi Maklumat.id, Jumat (4/7/2025) malam.
Meski begitu, ia menyebut bahwa penerimaan murid baru di Smamda Sidoarjo masih belum berakhir, sehingga belum bisa mengukur secara pasti sebesar apa dampak positif yang dirasakan dari pola SPMB.
“Karena kami melihat penerimaan murid baru di Smamda Sidoarjo di tahun yang lalu (2024) dengan tahun ini lebih baik tahun ini, tetapi memang kami belum final, karena belum berakhir,” kata dia.
“Kami merasakan dampak positif yang ada, dan SPMB bergerak dengan baik, tapi kurang tahu seperti apa di sekolah lain, tapi di Smamda kami merasakan dampak yang positif,” imbuh Zainul.
Masih Dibuka Sampai 12 Juli 2025
Zainul mengungkapkan, pendaftaran murid baru di Smamda Sidoarjo untuk gelombang 2 akan ditutup pada tanggal 12 Juli 2025 nanti. Saat itulah baru akan diketahui secara pasti sebesar apa dampak positif SPMB.
Namun, ia menandaskan bahwa dampak positifnya cukup terasa bagi Smamda Sidoarjo. Hingga Jumat (4/7/2025) Zainul menyebut hanya kurang sekitar 50 murid dari target yang ditetapkan untuk SPMB Tahun 2025.
“Untuk finalnya kami di tanggal 12 Juli 2025, itu kita baru tahu data final terkait dengan jumlah murid yang masuk. Saat ini pendaftar sangat banyak, melebihi dari target, yang registrasi dan yang sudah mengisi juga lebih dari target, tetapi yang daftar ulang memang masih kurang, sekitar kurang-lebih 50 murid,” ungkapnya.
Peningkatan di Gelombang 1 dan Jalur Inden
Di sisi lain, Kepala UPT PPDB Smamda Sidoarjo, Furghon Zendi Halim, mengungkapkan bahwa untuk SPMB Tahun 2025 pihaknya menargetkan 12 rombongan belajar (rombel), dengan masing-masing rombel terdiri atas 36 siswa. Target penerimaan murid baru tahun ini adalah sebanyak 432 murid.
Ia menyebut bahwa jumlah pendaftar yang membeli formulir untuk masuk ke Smamda Sidoarjo mengalami peningkatan. Namun, memang untuk yang melakukan daftar ulang sampai saat ini masih berada di bawah target, tetapi SPMB Smamda masih dibuka sampai 12 Juli 2025.
Ia mengatakan, dampak positif SPMB bagi Smamda Sidoarjo sudah bisa dilihat dari jumlah murid yang mendaftar di gelombang 1 dan jalur inden.
“Sampai sekarang sudah 383 siswa sudah daftar ulang. Sebenarnya Smamda sudah ada peningkatan di jalur inden dan gelombang 1,” sebut Furghon.
Sebagai informasi, salah satu tujuan dari perubahan PPBD menjadi SPMB oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) adalah untuk melakukan pemerataan antara sekolah negeri dan sekolah swasta.
Peningkatan yang terjadi meskipun belum dapat disimpulkan secara pasti sebesar apa dampaknya, menjadi angin segar bahwa SPMB berhasil membawa dampak positif dan menuju ke arah yang tepat untuk pemerataan dan mengikis gap antara sekolah negeri dan swasta di Indonesia.