PARTAI politik (parpol) mulai menyiapkan sejumlah kandidat untuk bertarung dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwali) Surabaya yang dijadwalkan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Pasangan petahana Eri Cahyadi-Armuji sudah mendaftarkan diri sebagai bakal cawali-cawawali melalui PDI Perjuangan. Parpol berlogo banteng itu dipastikan bisa mengusung paslon sendiri karena memiliki 11 kursi DPRD Kota Surabaya. Jumlah tersebut sudah lebih dari cukup untuk memenuhi syarat minimal mengusung paslon, yakni 20 persen (10 kursi).
“Kalau Surabaya paten. Rekomendasinya hanya satu Eri Cahyadi dan Armuji,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah, Kamis (2/5/2024) lalu.
Sementara, Gerindra yang memiliki kursi terbanyak kedua di DPRD Kota Surabaya (8 kursi) masih menunggu dan merahasiakan kandidat yang bakal diusung maupun sikap politiknya dalam Pilawali Surabaya 2024.
“Tunggu dulu. Nanti akan diumumkan pada waktunya,” ujar Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad beberapa waktu lalu.
Bayu Airlangga Menguat
Kemudian, Golkar yang memiliki 5 kursi di DPRD Kota Surabaya juga menunjukkan sinyal kuat keinginannya untuk membuat poros baru dan menantang paslon Eri-Armuji yang diusung PDIP.
Partai berlogo pohon beringin itu disebut-sebut tengah menyiapkan kadernya yang juga Ketua Projo Jatim, Bayu Airlangga untuk diusung maju dalam Pilwali Surabaya 2024.
Meski begitu, Golkar harus bisa meyakinkan parpol lain untuk membentuk koalisi. Sebab masih membutuhkan 5 kursi tambahan agar bisa memenuhi syarat minimal kursi untuk bisa mencalonkan cawali-cawawali.
“Kalau disambut oleh partai lain kami bisa mengusung, karena kalau kami sendiri masih belum cukup kursi. Jumlah kursi kami hanya 5 di Surabaya,” ungkap Ketua DPD Golkar Jatim, Sarmuji saat dikonfirmasi. “Kami butuh 5 kursi lagi untuk mengusung Mas Bayu,” imbuhnya.
Di sisi lain, PPP yang memiliki 3 kursi DPRD Kota Surabaya juga mengaku tengah menyiapkan sejumlah kadernya untuk ditawarkan kepada parpol lain untuk membentuk koalisi dan mengusung kandidat dalam Pilwali Surabaya 2024.
“Tentu kami siapkan kader internal untuk Pilwali Surabaya 2024. PPP punya 3 kursi di Surabaya jangan sampai jadi penonton saja,” kata Bendahara PPP Jatim Agus Mashuri, Jumat (10/5/2024).
Sejumlah nama yang disiapkan partai berlogo kakbah itu antara lain Mujahid Ansori, Muhaimin, serta Buchori Imron.
Hingga saat ini, Agus menyebut partainya belum memberikan rekom kepada calon atau nama tertentu untuk Pilwali Surabaya 2024. Selain karena memang tengah digodok di tubuh internal, dia mengaku, PPP tengah berfokus dalam sidang sengketa Pileg 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Wakil Ketua PPP Jatim, Mujahid Ansori mengaku, partainya terbuka dengan pihak mana pun yang berkeinginan membangun koalisi bersama pihaknya. Termasuk Eri-Armuji, maupun Bayu Airlangga. “Asalkan mengikuti dan sesuai mekanisme kami juga,” tandasnya.
Selain itu, PSI juga menegaskan membuka peluang untuk menjalin koalisi dengan parpol lain dalam menghadapi Pilwali Surabaya 2024. Terutama bersama parpol-parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM)
“Kami melihat situasinya masih dinamis, target PSI adalah ada kader kami minimal di posisi cawawali Surabaya 2024,” kata Ketua Dewan Pembina PSI Jawa Timur Teguh Cahyadin (Gus Din), Kamis (8/5/2024).
Untuk diketahui, meski merupakan parpol non-parlemen, PSI memiliki 5 kursi di DPRD Kota Surabaya. Dia optimis dengan bekal tersebut bisa mencalonkan kader internal sebagai Wakil Walikota dalam Pilwali Surabaya 2024.
“Kami lihat, kan, Eri Cahyadi saat ini ramai ya gandeng lagi dengan Armuji. Berarti merah-merah. Kita lihat konfigurasi di pusat juga, jika memang partai-partai di KIM semacam Golkar atau Gerindra membuat poros baru di Surabaya, tentu kami buka peluang di poros baru itu,” ungkapnya
“Kami harap PSI yang punya 5 kursi DPRD Kota Surabaya bisa mencalonkan kader sendiri minimal sebagai wakil,” harap Gus Din.
Lebih lanjut, Gus Din menyebut, partainya sangat terbuka untuk mengusung Bayu Airlangga bersama dengan Golkar dan Gerindra, yang notabene merupakan parpol anggota KIM di Pilpres 2024 lalu.
“Kebetulan Bayu juga Golkar dan Ketua Projo Jatim, tentu kami buka opsi-opsi itu. Apalagi akan sangat kuat jika parpol KIM bersama. Apalagi Golkar sudah memberi sinyal mendorong Bayu Airlangga maju di Pilwali Surabaya,” jelasnya.
Gus Din melihat sosok Bayu merupakan figur yang merakyat dan mau turun ke bawah. Gaya Bayu disebut mirip dengan Soekarwo atau Pakde Karwo yang notabene merupakan mertuanya.
“Bayu merakyat, karena Surabaya butuh sosok merakyat, egaliter. Tentu opsi-opsi ini sangat terbuka untuk dipertimbangkan PSI. Yang pasti, PSI akan mendukung calon yang mau melanjutkan pembangunan,” terang dia.
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto