MAKLUMAT – Industri pengolahan masih menjadi backbone pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 2024, dengan kontribusi sebesar 30,85 persen. Mengacu data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Jatim tahun 2024 tumbuh 4,93 persen (year on year/y-o-y).
Data lain menyebutkan lapangan usaha perdagangan besar-eceran, reparasi kendaraan berkontribusi 18,81 persen. Adapun sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyumbang 10,66 persen dan konstruksi sebesar 8,97 persen. Di mana peranan keempat lapangan usaha tersebut mencapai 69,29 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 9,50 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 12,49 persen
Produksi Pangan Alami Konstraksi
Sementara ekonomi triwulan IV/2024 juga tumbuh 5,03 persen (y-o-y). Hanya saja pertumbuhan triwulanan mengalami kontraksi 0,77 persen. Hal ini disebabkan turunnya produksi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 26,24 persen karena pola musiman.
Menurut keterangan BPS Jatim, Rabu (5/2/2025), dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 9,50 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 12,49 persen.
Target Nasional Meleset
Secara umum, perekonomian Jatim tahun 2024 berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp3.168,29 triliun, dan PDRB per kapita mencapai Rp75,77 juta rupiah.
Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Jatim di bawah petumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,03 persen. Namun demikian, pertumbuhan ini masih di bawah target tahunan yang mencapai 5,2 persen.