MAKLUMAT — Menko PMK Pratikno meminta para deputi di Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) untuk menjadikan kementerian sebagai smart ministry. Ia menekankan pentingnya kerja cerdas dan inovatif dalam menghadapi tantangan.
“Pekerjaan semakin banyak, bukan berarti waktu lembur semakin lama. Kita harus bekerja lebih cerdas agar waktu yang dibutuhkan lebih sedikit, tapi produktivitas tetap meningkat,” ujar Menko PMK Pratikno saat melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Staf Khusus Menteri di Aula Heritage Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Menko Pratikno juga menggarisbawahi pentingnya menjaga soliditas, loyalitas, dan kerja keras. Ia menyebut nilai-nilai tersebut sebagai fondasi dalam menjalankan tugas untuk masyarakat, bangsa, dan negara.
“Modalitas kita adalah soliditas, loyalitas, kesetiaan kepada organisasi, pemerintah, serta kemauan bekerja keras demi bangsa,” katanya.
Dalam acara tersebut, sejumlah pejabat baru dilantik. Woro Srihastuti Sulistyaningrum menjabat Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan. Sukadiono dilantik sebagai Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan. Ojat Darojat menjadi Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan.
Pejabat lainnya, Warsito, menduduki posisi Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa. Lilik Kurniawan dipercaya sebagai Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial.
Selain itu, sejumlah staf ahli juga dilantik. Aris Darmansyah Edisaputra menjabat Staf Ahli Bidang Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan. Budiono Subambang dipercaya sebagai Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan, sementara Iwan Eka Setiawan menjabat Staf Ahli Bidang Sumber Daya Manusia Berkualitas. Sorni Paskah Daeli menduduki posisi Staf Ahli Bidang Ketahanan Sosial, Ekologi, dan Budaya.
Empat staf khusus juga diangkat. Tatang Subarna bertugas di Bidang Mobilisasi Sumber Daya Kebencanaan. R. Ahmad Nurwahid dipercaya menangani Bidang Penegakan Keadilan dan Rekonsiliasi. Ferro Ferizka Aryananda diangkat di Bidang Inovasi dan Kerjasama, sementara Ulun Nuha di Bidang Kerukunan Beragama.
Pratikno menegaskan, inovasi menjadi kunci keseimbangan kerja dan kehidupan. Ia menyoroti pentingnya kesehatan fisik, mental, dan moral para pegawai.
“Kita mengurus kesehatan rakyat Indonesia. Jangan sampai kita sendiri tidak sehat. Sehat itu bukan hanya fisik, tapi juga mental dan moral,” tuturnya.