31.8 C
Malang
Senin, Oktober 7, 2024
KilasPeta Kursi Parpol Menuju Pilgub Jatim 2024

Peta Kursi Parpol Menuju Pilgub Jatim 2024

Peta Kursi Porpol di Pilgub Jatim

GELARAN Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 semakin dekat. Pendaftaran pasangan calon gubernur (Cagub) dan calon wakil gubernur (Cawagub) dijadwalkan dimulai 27 Agustus 2024. Namun, hingga kini belum ada kandidat bakal pasangan calon (paslon) yang muncul untuk melawan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.

Paslon petahana tersebut telah mendapatkan rekomendasi dan dukungan dari partai politik (parpol) anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Demokrat, Golkar, PSI, PAN dan terbaru dari Gerindra. Selain itu, Khofifah-Emil juga didukung oleh Perindo yang merupakan parpol non-KIM. Total 6 surat rekomendasi sudah dikantongi.

Jika melihat hitung-hitungan Raihan kursi DPRD Jatim dalam Pemilu 2024, maka gabungan parpol pengusul Khofifah-Emil total memiliki 53 kursi DPRD Jatim. Rinciannya, Gerindra memiliki 21 kursi, Golkar 15 kursi, Demokrat 11 kursi, PAN 5 kursi dan PSI satu kursi. Sedangkan Perindo tidak punya kursi di DPRD Jatim.

Syarat bagi parpol ataupun gabungan parpol untuk bisa mengusung pasangan calon (paslon) adalah minimal meraih 20 persen (24 kursi) dari total alokasi kursi di DPRD Jatim (120 kursi).

Parpol yang memiliki kursi di DPRD Jatim, tapi belum menentukan sikap politiknya adalah PKB dengan 27 kursi, yang menjadi juara Pemilu 2024 di Jatim dan menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung paslon sendiri tanpa harus bergabung dengan parpol lainnya.

Selain parpol besutan Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) itu, ada juga PDIP yang memiliki 21 kursi, lalu NasDem berbekal 10 kursi, PKS 5 kursi, serta PPP 4 kursi. Kelima parpol ini belum menentukan sikapnya untuk mengusung siapa dalam Pilgub Jatim 2024.

PKB Pastikan Bakal Lawan Khofifah-Emil

Waketum DPP PKB Jazilul Fawaid memastikan partainya akan melawan duet Khofifah-Emil di Pilgub Jatim. Dengan bekal 27 kursi, partai besutan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) itu berhak mengusung paslon sendiri.

Dia pun menegaskan, tidak akan ada surat suara bergambar kosong di Pilgub Jatim. Tidak akan ada calon tunggal. “Pokoknya kita jamin tidak bumbung kosong di Jawa Timur,” ujar Gus Jazil, panggilan akrabnya.

Senada, Bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi menyebut partainya akan membentuk poros baru menantang paslon petahana. Kendati demikian, dia menyebut PKB tetap akan mengajak sejumlah parpol lain untuk bergabung, meskipun PKB bisa maju sendiri.

Pria yang juga Ketua Fraksi PKB di DPRD Jatim itu pun menyebut sosok KH Marzuki Mustamar dan Abdul Halim Iskandar sebagai nama yang sedang digodok dan dipertimbangkan oleh PKB untuk diusung di Pilgub Jatim 2024.

“Nama yang paling banyak disebut Kiai Marzuki dan Gus Halim. Kita serahkan ke DPP saja kapan akan diputuskan. Kita tidak mau nggupuhi DPP,” tandasnya.

PDIP Pertimbangkan Opsi Selain Khofifah

PDIP disebut tengah mencoba mempertimbangkan opsi lain usai Khofifah Indar Parawansa menegaskan keinginan kuatnya untuk berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak dalam Pilgub Jatim 2024.

Hal itu menjadi sinyal kuat seolah untuk menjawab keinginan PDIP untuk menyandingkan kader internalnya dengan Khofifah sebagai pasangan Cagub-Cawagub Jatim 2024.

Juru Bicara (Jubir) PDIP Chico Hakim menjelaskan, sejak awal pihaknya telah berkomunikasi intens dengan Khofifah soal Pilgub Jatim. Dia menyebut, PDIP siap mengusung Khofifah, jika berduet dengan kader partai berlogo banteng tersebut sebagai wakilnya.

Menurut Chico, modal PDIP sebagai peraih kursi terbanyak kedua di DPRD Jawa Timur adalah hal lumrah untuk mendorong kadernya mendampingi Khofifah.

“Sebagai partai yang mendapatkan perolehan suara yang cukup tinggi di Jawa Timur, kami berharap dan juga mendorong agar kader kami dapat mendampingi Ibu Khofifah,” ujarnya, Ahad (9/6/2024).

Namun, harapan dan keyakinan itu seolah pudar setelah Khofifah secara terbuka menyatakan keinginannya untuk kembali berpasanagan dengan Emil, yang notabene merupakan partnernya selama memimpin Jawa Timur periode 2018-2023 lalu. Terlebih, duet Khofifah-Emil telah mengantongi rekomendasi dari Demokrat, Golkar, Perindo, PSI, PAN, hingga Gerindra.

Sebab itu, kata Chico, PDIP akan mempertimbangkan opsi berbeda, yakni mencoba menjalin kerjasama politik dengan partai politik (parpol) lain, sembari menimbang-nimbang opsi untuk tetap mendukung Khofifah.

“PDI Perjuangan tentu masih membuka opsi apabila bisa bekerja sama dengan partai politik lain dan mengusung calon dari partai kami, dan dipasangkan dengan partai politik lain,” jelasnya.

Chico mengungkapkan, ada tiga kaderPDIP yang tengah disiapkan untuk bertarung dalam Pilgub Jatim 2024. Mereka adalah Menteri Sosial (Mensos) RI yang juga Mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma), Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Cak Ipin), serta Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana.

PKS, NasDem, PPP

PKS dengan bekal 5 kursi jauh-jauh hari telah menegaskan komitmen untuk bekerjasama dengan PKB di sejumlah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengarungi Pilkada Serentak 2024.

Meski begitu, belum ada sinyal siapa nama-nama yang kemungkinan bakal diusulkan PKS untuk membentuk poros bersama PKB.

Sementara itu, NasDem meski terlihat solid bekerjasama dengan PKB, dalam beberapa waktu menunjukkan sinyal ketertarikan terhadap Khofifah. Hal itu diungkapkan Ketua DPP NasDem Willy Adiya.

Dia menyebut, parpolnya masih membuka peluang untuk mengusung duet Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2024. Willy mengklaim, komunikasinya dengan Gubernur Jatim periode 2018-2023 tersebut cukup intens.

Kendati demikian NasDem, yang memiliki bekal 10 kursi, juga masih membuka diri terhadap kemungkinan untuk bergabung dengan PKB dan PKS, layaknya koalisi ketika Pilpres 2024 lalu. Menurutnya, situasi masih sangat dinamis.

Di sisi lain, PPP yang berbekal 4 kursi juga belum memberikan sikap resmi. Semula DPW PPP Jatim telah menyampaikan dukungannya terhadap Khofifah-Emil.

Namun, sehari berselang Ketua Umum PPP, Mardiono menegaskan bahwa sikap tersebut bukanlah sikap resmi atau rekomendasi dari PPP. Menurut dia, dukungan yang diberikan oleh DPW hanya berupa usulan.

“Bukan, itu bukan mengusung. Jadi PPP Jawa Timur itu adalah membuat usulan, mengusulkan melalui rapat PH diusulkan untuk Jatim mendukung Ibu Khofifah,” kata Mardiono, Rabu (22/4/2024) lalu.

Sedangkan, DPP PPP sendiri masih mempertimbangkan karena belum dilakukan rapat-rapat di DPC. Selain itu, kalau di tingkat provinsi harus dilakukan setidaknya melalui Mukerwil atau Rapimwil.

“Nah itu belum dilakukan karena itu dpw baru membuat ide gagasan usulan. Jadi belum. Belum. Sekali lagi belum memberikan keputusan untuk dukung, itu baru sampai batas usulan,” tandasnya.

Reporter: Ubay NA

Editor: Aan Hariyanto

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer