
MAKLUMAT – Sebanyak 100 pekerja PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 8 mengikuti tes urine narkoba. Langkah ini bagian dari mitigasi risiko sekaligus menjaga kenyamanan dan keamanan selama angkutan lebaran 2025.
Operator transportasi darat ini melakukan tes urine narkoba tanpa pemberitahuan sebelumnya. Pemeriksaan tes narkoba dilakukan terhadap masinis, asisten masinis, kondektur, teknisi kereta api, polsuska, prama/prami, petugas kebersihan dan perlintasan, serta pekerja stasiun lainnya.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengaku manajemen berkomitmen menjaga keselamatan dan keamanan kereta api. Itu sebabnya seluruh petugas diharapkan bebas dari penggunaan narkoba.
Bebas Pengaruh Narkoba
“KAI Daop 8 Surabaya ingin memastikan seluruh petugas yang berdinas betul-betul dalam kondisi sehat, dan tidak memiliki pengaruh narkoba. Terus terang petugas adalah garda terdepan dalam melayani pelanggan,” kata Luqman Arif.
Dalam tes narkoba yang berlangsung di Stasiun Surabaya Gubeng, Minggu (23/3/2025) terdapat enam parameter tes urine. Keenamnya meliputi tes kandungan amphetamine (AMP), morphine/opiate (MOP), mariyuana (THC), cocaine (COC) methamphetamine (MET) dan benzoidazepine (BZD).
Luqman mengaku lega lantaran seluruh petugas yang mengikuti tes urine negatif dari penggunaan narkoba. Ini menjadi bukti bahwa pekerja KAI Daop 8 Surabaya bebas dari penyalahgunaan narkotika.
Update Angkutan Lebaran
KAI menegaskan keselamatan dan kenyamanan penumpang merupakan prioritas perusahaan. Tes narkoba ini merupakan bagian dari upaya perusahaan memastikan tidak ada petugas yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
“Penyalahgunaan narkoba di tempat kerja bisa merugikan diri sendiri, orang lain maupun perusahaan,” tegas pria kelahiran Surabaya ini.
Semenara itu, update angkutan lebaran hingga Minggu 23 Maret pukul 09.00 WIB sudah mencapai 32.803 penumpang di wilayah Daop 8 Surabaya. Di mana 16.416 pelanggan naik dan 16.387 penumpang sudah turun.