MENATAP Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan, partainya akan tetap mengusung ide-ide perubahan, sebagaimana yang diusung dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Gus Jazil, panggilan karibnya, perubahan masih menjadi suatu visi yang diinginkan dan diharapkan rakyat terhadap para calon pemimpin di daerah. “Ide perubahan saya pikir tetap diinginkan oleh masyarakat,” kata dia usai melepas peserta “Mudik Perubahan” di halaman Kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024).
Anggota DPR yang juga menjabat Wakil Ketua MPR RI itu menjelaskan, meski tetap berada di jalan ide perubahan bukan berarti harus dengan mempertahankan Koalisi Perubahan untuk digerakkan di daerah. Sebab, kata dia, Koalisi Perubahan dengan ide perubahan adalah hal yang berbeda.
Gus Jazil menyebutkan, pembentukan koalisi dan konsolidasi di tingkat Pilkada cenderung lebih rumit jika dibandingkan dengan di tingkat pusat atau nasional. Sebab, koalisi untuk Pilpres belum tentu akan serta-merta berlanjut di Pilkada.
“Koalisi Perubahan itu berbeda dengan ide perubahan, semua daerah juga ingin berubah lebih baik. Biasanya kalau koalisi di tingkat Pilkada itu lebih rumit dibanding koalisi di tingkat pusat. Jadi, karena apa? Kadang satu kursi menentukan komposisi kelengkapan seseorang itu maju atau tidak. Jadi sangat teknis,” jelasnya.
Meski rumit, Gus Jazil menegaskan PKB tetap akan mengusung dan mengawal ide perubahan. Harapannya, negara kemudian mampu menghasilkan kebijakan dan program yang betul-betul memerhatikan rakyat, hingga ke daerah.
“Tapi PKB akan tetap mengawal ide perubahan, bukan Koalisi Perubahan ya, ide perubahan agar kebijakan negara yang lebih memperhatikan rakyat, lebih memprioritaskan rakyat itu sampai ke daerah. Jadi visi daerah,” tegasnya.
Sementara ketika ditanya terkait posisi partai berlambang bola dunia itu pada pemerintahan periode 2024-2029, Gus Jazil merespon partainya belum memiliki pengalaman menjadi oposisi.
“PKB belum punya pengalaman di luar pemerintahan. Untuk itu nanti kita lihat, belajar dulu kan kalau kita ini,” ungkapnya.
Ia juga pesimis akan adanya ajakan untuk bergabung ke dalam pemerintahan baru. Meski begitu, dia menilai di Indonesia tak ada partai oposisi. “Kan di Indonesia tak ada oposisi,” terangnya.
Oleh karena itu, PKB masih wait and see setelah Pilpres 2024. Sebab, PKB selalu menjadi bagian dari pemerintahan. “Maksud saya tunggu dulu, yang jelas selama ini PKB menjadi bagian dari pemerintahan,” tandasnya.
Reporter: Ubay NA
Editor: Aan Hariyanto