MAKLUMAT — Arah pembentukan Komite Reformasi Polri kini bergantung sepenuhnya pada keputusan Presiden Prabowo Subianto. Meski sudah digagas sejak awal masa pemerintahannya, langkah konkret pembentukan tim tersebut belum terlihat.
Mantan Menko Polhukam Mahfud MD, yang disebut siap terlibat dalam komite itu mengaku belum menerima kabar lanjutan dari Istana.
“Sejauh ini belum ada informasi baru. Saya tahu pertimbangannya tidak mudah, biarlah presiden memutuskan dengan sebaik-baiknya,” ujar Mahfud di Yogyakarta, Minggu (26/10).
Mahfud menegaskan dirinya tidak ingin berspekulasi soal kelanjutan komite tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya pada Presiden Prabowo. “Apa pun hasilnya, kita tunggu saja dari Presiden,” ujarnya singkat.
Komite Reformasi Polri merupakan gagasan Presiden Prabowo untuk mendorong pembenahan di internal kepolisian. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebelumnya menyebut, komite itu akan diisi sembilan tokoh yang memiliki rekam jejak di bidang hukum dan kepolisian.
“Nama-namanya masih dalam proses. Semua calon dipilih berdasarkan kompetensi dan pengalaman mereka,” kata Prasetyo.
Publik kini menantikan keputusan Presiden: apakah komite itu akan segera dibentuk sebagai langkah nyata reformasi, atau justru kembali menjadi wacana yang tertunda di meja kekuasaan.
