MAKLUMAT — Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, meresmikan dua gedung baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Jumat (4/10). Gedung yang diresmikan adalah UMY Student Dormitory dan Gedung Djarnawi Hadikusumo, dengan total biaya pembangunan mencapai Rp129,6 miliar.
Pembangunan gedung yang terdiri dari 14 lantai ini sempat terhenti karena pandemi Covid-19, namun akhirnya rampung pada tahun 2024. Gedung asrama ini memiliki 580 kamar yang dilengkapi dengan fasilitas ramah difabel, serta berbagai fasilitas penunjang seperti Coffee Shop.
Sistem Swakelola
Haedar Nashir mengapresiasi atas terwujudnya gedung ini, yang menurutnya dibangun dan dikelola secara efisien melalui sistem swakelola. “Swakelola ini mencerminkan etos yang berlaku di Muhammadiyah. Kemegahan dan kelengkapan fasilitasnya menjadi bagian dari sistem di UMY,” ujar Haedar.
Ia juga menambahkan, gedung ini serta seluruh bangunan di kampus terpadu UMY merupakan bagian dari Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA), yang bertujuan untuk memajukan pendidikan yang berbasis pada Al Islam Kemuhammadiyahan (AIK).
“Nilai AIK ini harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata sebagai bekal mahasiswa untuk menjadi cendekiawan humanis dan adaptif terhadap kemajuan,” tambahnya.
Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X, yang turut hadir dalam acara peresmian, juga memberikan apresiasi terhadap langkah UMY dalam menyediakan asrama bagi mahasiswanya.
Menurutnya, ini merupakan bukti keseriusan UMY dalam memberikan fasilitas terbaik bagi para mahasiswanya. “Ini juga menunjukkan keseriusan UMY dalam membangun dan mencerdaskan bangsa,” ujar Paku Alam X.
Kolaborasi UMY dengan BPD DIY
Tak hanya itu, Paku Alam X juga mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara UMY dan Bank BPD DIY dalam pembangunan ini. “Kolaborasi ini menunjukkan komitmen UMY yang serius dalam membangun pendidikan yang lebih baik,” tambahnya.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, mengatakan, bahwa pembangunan ini dilakukan secara swakelola, dengan melibatkan sivitas akademika UMY dan perguruan tinggi lain.
Ia menjelaskan bahwa meskipun pandemi sempat menghambat, UMY berhasil melakukan efisiensi anggaran, sehingga biaya pembangunan turun dari Rp161,5 miliar menjadi Rp129,6 miliar, dengan serapan anggaran mencapai 80,27 persen.
Haedar Nashir dan KGPAA Paku Alam X menarik pita sebagai tanda peresmian, disaksikan oleh Rektor UMY serta sejumlah tokoh PP Muhammadiyah, termasuk Dahlan Rais, Agung Danarto, dan Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah.