
JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengucurkan anggaran sebesar Rp199,7 miliar untuk PSSI. Ini adalah porsi terbesar dari total Rp420,2 miliar yang disalurkan ke 13 cabang olahraga.
Menpora Dito Ariotedjo menegaskan, anggaran jumbo ini harus diiringi dengan hasil konkret: tim nasional Indonesia dari kelompok usia hingga senior wajib lolos ke Piala Dunia.
“Target kita jelas: lolos ke Piala Dunia. Timnas U-17 sudah mencatat sejarah, dan ini harus terus kita dorong,” kata Dito saat acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) di Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (14/5/2025).
Dito menambahkan, sepak bola adalah cabang strategis yang mampu mengangkat harkat dan prestasi olahraga nasional. Untuk itu, pemerintah serius memberikan dukungan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional.
Anggaran ini, kata Dito, akan difokuskan untuk pembinaan kelompok usia, mulai dari U-17, U-20, U-23, hingga tim senior, sebagai bagian dari blue print PSSI dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia.
Bersihkan Oknum Perusak Sepak Bola
Dukungan penuh dari negara ini juga mendapat perhatian serius dari DPR RI. Wakil Ketua Komisi X Fraksi PKB, Lalu Hadrian Irfani, menegaskan bahwa Ketua Umum PSSI Erick Thohir harus menggunakan dana tersebut dengan tanggung jawab dan menyingkirkan semua oknum perusak sepak bola Indonesia.
“Kalau ingin maju, ya bersihkan dari sekarang. Habisi saja mereka, jangan dibela! Mereka ini penghambat reformasi sepak bola Indonesia,” tegas Lalu Ari dalam keterangan resminya, Rabu (16/5/2025).
Menurutnya, dana besar tanpa pembersihan internal hanya akan mengulang kegagalan masa lalu. Ia mengingatkan agar tak ada lagi drama lama yang memalukan.
“Masa di 2025 ini, kita ulangi lagi cerita busuk yang sama? Padahal sekarang ketua federasinya Erick Thohir,” ujarnya.
Transparansi dan Dukungan Swasta
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyambut positif komitmen pemerintah. Ia menyebut, kepercayaan publik adalah fondasi membangun olahraga yang bersih dan berprestasi. Untuk itu, seluruh proses pendanaan PSSI dilakukan secara transparan.
“Pendanaan kami buka, kami akomodir, kami publikasikan. Tak hanya dari pemerintah, dari pihak swasta pun kami kumpulkan,” ujar Erick.
Ia menyebut PSSI juga berhasil menggaet dana dari sponsor swasta senilai hampir Rp450 miliar. Semua itu, kata Erick, digunakan untuk mengangkat prestasi sepak bola Indonesia yang kini mulai terlihat.
“Ini bukan sekadar soal uang. Prestasi pun harus bicara. Dan Alhamdulillah, Timnas U-17 sudah memberi bukti,” tandasnya.