SELESAI sudah Musyawarah Wilayah (Musywil) XVII Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur di Banyuwangi pada 14-15 Juli 2023 telah usai. Hasilnya, M. Anang Nafi’uzzaki terpilih sebagai Ketua PWPM Jatim periode 2022-2026.
Zaki, sapaan akrabnya, berujar akan segera mengkonsolidasikan kembali kader-kader Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur pasca perhelatan Musywil. “Pertama tentu konsolidasi pasca Musywil, merapatkan barisan dan soliditas menjadi sangat penting. Kedua, PWPM ke depan harus mampu mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki untuk menunjukkan eksistensi dan mengisi peran-peran strategis, khususnya berkaitan dengan tahun politik,” ungkapnya kepada Maklumat.id.
Berkaitan dengan momentum tahun politik pula, menurut Zaki perlu untuk mengoptimalkan potensi para kader yang akan terjun dan berkontestasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. “Perlu ada pemahaman langkah konkret, yaitu dengan mengupayakan berbagai peningkatan kapasitas kader tersebut, baik secara spiritual dan material, lalu didukung dengan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada suksesnya kader muda Muhammadiyah di kancah Pemilu,” jelasnya.
Terkait preferensi politik PWPM Jatim, Zaki mengatakan, bahwa pihaknya belum bisa menentukan perlakuan dan preferensi politik, sebab baru terpilih dan masih dalam tahapan menyusun kepengurusan serta personalia PWPM. “Saat ini karena masih baru dipilih, maka kami belum bisa menentukan perlakuan,” terangnya.
Namun, mantan Ketua Umum PC IMM Lamongan itu melanjutkan, dalam angan-angan kami bukan perlakuannya yang sama terhadap semua partai politik (parpol), tetapi bagaimana berlaku adil. “Karena adil kan tidak harus sama perlakuannya,” tandasnya.
Zaki pun memaparkan, sosok pemimpin dan wakil rakyat yang tepat dan ideal menurutnya, yakni yang sesuai dan mengusung nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah. Dia memastikan, bahwa PWPM Jatim akan terus mendorong lahirnya sosok yang demikian tersebut.
“Caranya yaitu, pertama, menghimpun kader-kader yang memiliki minat dan bakat dalam hal ini (politik praktis). Kedua, membina dengan meningkatkan kapasitas yang dikehendaki. Ketiga, Menggerakkan segala potensi yang dimiliki sebagai upaya dalam menyukseskan hal tersebut,” urainya.
Sebagai Ketua PWPM Jatim terpilih, Zaki mengaku cukup concern terhadap persoalan politik. Bagi dia, politik adalah seni, baik itu seni berinteraksi, seni berkomunikasi, seni menata diri dan jiwa dalam rangka mengajak serta mempengaruhi lawan bicara, dan sebagainya. “Substansi politik adalah meraih kekuasaan, yang dengan kekuasaan tersebut banyak hal yang bisa dilakukan untuk kebaikan dan kemaslahatan umat,” jelasnya. (*)
Reporter: Ubay
Editor: Aan Hariyanto
