MAKLUMAT — Selama tiga hari, 26–28 Juni 2025, Kota Depok akan menjadi tuan rumah konsolidasi besar gerakan sosial, di mana Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah bersama pimpinan Lembaga Kesejahteraan Sosial Muhammadiyah Aisyiyah (LKSMA), menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) di PPSDM Kemendikdasmen, Depok.
Mengangkat tema besar ‘Transformasi Amal Usaha Sosial Muhammadiyah dalam Penguatan Isu Keluarga dan Komunitas‘, Rakernas ini bakal diikuti oleh sedikitnya 250 peserta dari unsur MPKS Wilayah, pimpinan LKSMA se-Indonesia, serta ratusan simpatisan Muhammadiyah dan Aisyiyah Depok.
Ketua MPKS PP Muhammadiyah, Dr Mariman Darto MSi, mengatakan bahwa Rakernas ini menjadi momen melakukan evaluasi dan afirmasi arah gerakan sosial Muhammadiyah. Ia menyebut bahwa forum ini dimaksudkan sebagai kelanjutan agenda prioritas yang telah dirumuskan sejak Rakernas I tahun 2022 silam.
“Tujuan Rakernas II MPKS ini adalah untuk melakukan konsolidasi dan evaluasi terhadap target-target capaian prioritas yang telah ditetapkan pada Rakernas I di tahun 2022,” ujarnya kepada Maklumat.ID, Kamis (26/6/2025) pagi.
Data Kementerian Sosial
Tema transformasi Amal Usaha Sosial Muhammadiyah (AUMSos) ini didasari oleh fakta terbaru yang menunjukkan pergeseran pola pengasuhan anak-anak yatim, piatu, yatim-piatu (YAPI), dan anak terlantar.
Mengutip data dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI tahun 2024, Mariman mengungkapkan bahwa dari total sekitar 4,43 juta anak-anak YAPI dan terlantar, hanya sekitar 450 ribu anak (1,2%) yang diasuh di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), sedangkan 98,8% atau sekitar 3,98 juta anak diasuh oleh keluarga miskin.
Hal ini, kata dia, menjadi dasar bagi Muhammadiyah untuk memperkuat orientasi pengasuhan berbasis keluarga dan komunitas, sebagaimana amanat hasil Tanwir dan Tanfidz Muktamar ke-48 Muhammadiyah.
“Rakernas II MPKS ini menjadi peneguhan semangat untuk menjadikan asuhan keluarga dan komunitas sebagai strategi pembinaan pada anak-anak YAPI,” tegas Mariman.
Turut menyukseskan Rakernas II dan Silatnas ini, beberapa tokoh nasional dan pimpinan Muhammadiyah juga telah mengonfirmasi kehadirannya, antara lain Ketua PP Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrahman MKes, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, hingga Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Ketiganya bakal menyampaikan arahan strategis tentang pentingnya perubahan paradigma pengasuhan dan arah kebijakan kesejahteraan sosial ke depan.

Target MPKS PP Muhammadiyah
Lebih dari sekadar rapat kerja, forum ini juga menampilkan praktik baik (best practices) pengasuhan berbasis komunitas dari berbagai wilayah, yang menjadi inspirasi lintas daerah dalam mengelola AUMSos yang kontekstual dan berdampak.
Mariman mengungkapkan setidaknya tiga target strategis yang ingin dicapai melalui Rakernas II MPKS, yakni:
- Merumuskan agenda aksi percepatan transformasi AUMSOS melalui penguatan peran keluarga dan komunitas dalam pembinaan YAPI, difabel, dan lansia;
- Perubahan indikator kinerja utama (KPI MPKS) yang lebih mendorong terselesaikannya isu-isu keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan; serta
- Merumuskan agenda aksi kemandirian AUMSOS melalui peningkatan kemitraan dan inovasi dengan berbagai pihak.
Rakernas ini menegaskan bahwa dakwah sosial Muhammadiyah bukan hanya soal pelayanan, tetapi juga transformasi. Keluarga dan komunitas ditempatkan sebagai fondasi kuat dalam pengasuhan anak dan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang inklusif dan berkemajuan.