MAKLUMAT – Relawan SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SARMMI) bersama warga Desa Aek Ngadol, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, berhasil memulihkan jaringan pipa air bersih sepanjang 2 kilometer yang rusak akibat bencana. Perbaikan rampung setelah tiga hari kerja intensif di medan ekstrem, Rabu (17/12).
Tim relawan menembus hutan dan perbukitan terjal untuk menjangkau jalur pipa utama yang tertimbun lumpur. Mereka menggali material banjir yang mengubur pipa hingga kedalaman dua meter. Kondisi medan yang licin dan berat tidak menyurutkan langkah relawan dan warga.
“Ada titik pipa yang tertimbun lumpur sangat dalam. Dulu kawasan ini persawahan, sekarang berubah total pascabanjir,” kata relawan SARMMI, Akhyar Stone, kepada Poros Bumi.
Sejak hari pertama, warga terlibat langsung dalam proses pemulihan. Tokoh pemuda setempat, Deindra Hutagalung, memimpin kerja lapangan pada hari pertama. Pada hari kedua hingga pekerjaan tuntas, mantan Kepala Desa Aek Ngadol, Mara Agian Siagian, mengambil alih koordinasi teknis di lapangan.
Pulihnya jaringan pipa langsung mengalirkan air bersih ke rumah-rumah warga dan fasilitas umum. Aliran air kembali menopang kebutuhan Masjid Babusalam Aek Ngadol dan SMK Negeri 1 Batang Toru.
Masjid Babusalam memegang peran vital dalam fase tanggap darurat. Relawan menjadikan masjid tersebut sebagai dapur umum. Relawan komunitas masjid dari Jawa Timur dan Jawa Tengah memasak dan menyalurkan logistik pangan bagi warga terdampak.
Proses pemulihan melibatkan kolaborasi lintas organisasi. Sejumlah komunitas pecinta alam turun langsung, di antaranya Mapala UMY, Mapala Stacia UMJ, Sapta Pala Jakarta, Himadikum UMRI, Kompel UMTS, serta Relawan Nusantara.
Akhyar menegaskan pentingnya kerja kolektif dalam penanganan bencana. Ia menyebut keberhasilan di lapangan lahir dari kerja bersama tanpa sekat.
“Tim bergerak sesuai peran. Ada yang memasak, ada yang memasang pipa di hutan, ada juga tim kesehatan. Semua berjalan serentak,” ujarnya.
Dengan berfungsinya kembali jaringan pipa utama, warga Desa Aek Ngadol kini mendapatkan kembali akses air bersih. Bagi warga, air bukan hanya kebutuhan harian, tetapi juga penanda awal pemulihan kehidupan pascabencana.***