22.1 C
Malang
Selasa, Desember 24, 2024
RagamRSU dr. Moedjito Jombang Resmi Milik Muhammadiyah, Nama Masih Dipertahankan Hingga 2027

RSU dr. Moedjito Jombang Resmi Milik Muhammadiyah, Nama Masih Dipertahankan Hingga 2027

RSU dr Moedjito
PWM Jawa Timur resmi membeli RSU dr. Moedjito Jombang. Foto:Muhammadiyah Jombang

MAKLUMATRSU dr. Moedjito Jombang kini resmi menjadi milik Persyarikatan Muhammadiyah per 21 Desember 2024. Akuisisi ini dilakukan oleh RS Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo dan dirayakan dalam acara peluncuran yang digelar di halaman RSU dr. Moedjito pada Sabtu (21/12/2024).

Hadir dalam acara tersebut Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr. dr. Sukadiono, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jombang dan Sidoarjo, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang dan PCM se-Kabupaten Jombang.

Dr. Sukadiono mengungkapkan kebanggaannya atas keberanian PCM Sepanjang dalam mengakuisisi rumah sakit tersebut. Dengan peralihan kepemilikan ini, manajemen RS dr. Moedjito kini berada di bawah kendali Muhammadiyah.

“Nama rumah sakit ini sementara masih menggunakan nama yang sekarang hingga 2027 karena sesuai dengan izin operasional. Setelah itu, akan diganti dengan nama baru sesuai keputusan persyarikatan,” ujar Sukadiono dilansir dari laman Muhammadiyah Jombang.

Ia juga menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah pembenahan manajemen agar kualitas pelayanan rumah sakit dapat meningkat.

Rumah Sakit dr. Moedjito awalnya berdiri sebagai klinik bedah pada lahan seluas 5.141 meter persegi yang didirikan oleh dr. Moedjito Dwidjosiswojo pada 3 Juli 1995. Klinik tersebut berkembang menjadi Rumah Sakit Bedah dan Obsgyn, hingga akhirnya menjadi RSU  dr. Moedjito Dwidjosiswojo Jombang.

Almarhum dr. Moedjito Dwidjosiswojo dikenal sebagai dokter spesialis bedah pertama di Jombang. Putri sulungnya, Julia Dwidjosiswojo, mengonfirmasi penjualan rumah sakit tersebut kepada wartawan, meski enggan mengungkapkan nilai transaksinya.

Ungkapan Terima Kasih kepada Presiden Sukarno

Julia mengungkapkan bahwa keputusan menjual rumah sakit didasari oleh niat keluarganya untuk menyerahkan pengelolaan kepada pihak yang dapat memajukan fasilitas kesehatan ini. “Ayah saya mendirikan rumah sakit ini sebagai bentuk terima kasih kepada pemerintah era Presiden Sukarno yang telah memberinya kesempatan sekolah ke luar negeri. Harapannya, rumah sakit ini dapat terus melayani masyarakat,” ujar Julia.

Sebelum menjual rumah sakit ke Muhammadiyah, Julia mengaku telah menerima banyak tawaran dari pihak lain. Namun, ia merasa PCM Sepanjang adalah pihak yang tepat untuk melanjutkan visi sang ayah. “Kami ingin pembeli yang bisa membuat rumah sakit ini lebih berkembang, bukan semata soal nominal uang,” tegasnya.

Dengan akuisisi ini, PCM Sepanjang bersama RS Siti Khodijah Sepanjang berkomitmen menjadikan RS dr. Moedjito sebagai rumah sakit unggulan di Jombang. Mereka berencana meningkatkan layanan agar lebih lengkap dan berkualitas untuk masyarakat.

“Ini adalah tantangan bagi kami untuk membawa RSU dr. Moedjito ke arah yang lebih baik, sesuai dengan harapan keluarga pendiri dan kebutuhan masyarakat Jombang,” pungkas Sukadiono.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer