
MAKLUMAT – Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Muhammad Sholihin Fanani, menyampaikan sejumlah pesan menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah yang bakal jatuh pada Senin, 31 Maret 2025 nanti.
Ia mengajak seluruh umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, agar mempersiapkan penyelenggaraan Salat Id dengan sebaik-baiknya, sehingga memberikan kenyamanan dan harmoni di tengah-tengah masyarakat.
Menurutnya, keberhasilan dalam menyelenggarakan Salat Id bukan hanya bergantung pada teknis pelaksanaan, tetapi juga pada sikap dan semangat dakwah yang harus ditunjukkan oleh seluruh pihak yang terlibat. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas pelayanan ibadah, terutama saat pelaksanaan Salat Idulfitri.
“Kita membawa nama besar Muhammadiyah. Oleh karena itu, persiapan Salat Id tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Harus benar-benar tertata rapi dan memberikan kenyamanan bagi jamaah,” ujar pria yang akrab disapa Abah Shol itu, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) untuk memastikan kelancaran pelaksanaan Salat Id di seluruh daerah, Jumat (28/3/2025).
Menurut Sholihin, kualitas pelayanan Salat Idulfitri yang dimaksudnya mencakup aspek fisik seperti kebersihan tempat ibadah, dan sebagainya. Hingga aspek-aspek non-fisik, seperti ketenangan, keamanan, kedamaian, serta kekhusyukan yang terwujud di kalangan jemaah.
Mantan Kepala SD Muhamamdiyah 4 Pucang, Surabaya itu menyebut, Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah sosial-kemasyarakatan diharapkan dapat memberikan teladan atau contoh terbaik dalam penyelenggaraan ibadah. Ia juga mengingatkan agar seluruh pihak yang terlibat bekerja dengan penuh dedikasi dan profesionalisme.
“Muhammadiyah adalah organisasi besar dengan ribuan jamaah. Kita harus memberikan yang terbaik untuk mereka, terlebih dalam ibadah yang begitu agung ini,” tandas Sholihin.
Menjaga Harmoni dan Toleransi

Lebih lanjut, Sholihin juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar, termasuk dengan mereka yang berbeda keyakinan. Ia mengingatkan bahwa sebagai bagian dari umat Islam yang mengusung prinsip rahmatan lil-alamin, Muhammadiyah harus selalu menjadi pelopor dalam menciptakan suasana damai dan harmonis, terutama dalam pelaksanaan ibadah.
“Jangan sampai pelaksanaan Salat Id justru mengganggu aktivitas warga lainnya, terutama saudara-saudara kita yang non-Muslim. Islam adalah agama yang mengajarkan toleransi dan kedamaian. Kita harus bisa menjadi contoh dalam hidup berdampingan dengan harmonis,” tegasnya.
Kerja Sama Lintas Organisasi
Dalam kesempatan tersebut, Sholihin juga mengajak panitia di berbagai daerah untuk menjalin sinergi yang lebih erat dengan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) dan berbagai elemen masyarakat lainnya. Menurutnya, kerja sama lintas organisasi sangat penting untuk menjaga kelancaran pelaksanaan Salat Idulfitri.
Ia mencontohkan pengalaman positifnya saat menyampaikan khutbah Idulfitri di sebuah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, yang mendapat pengawalan dari sinergi KOKAM dan Banser.
“Kami dikawal dengan penuh semangat oleh kedua organisasi tersebut. Ini menunjukkan bahwa kerja sama lintas organisasi sangat penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan ibadah,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa sinergi seperti itu dapat menciptakan suasana yang penuh kerukunan di tengah masyarakat.
Tak hanya itu, Sholihin juga mengajak seluruh warga Muhammadiyah untuk tetap bijak dalam menyikapi perbedaan. Menurutnya, perbedaan bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangkan atau dipermasalahkan, tetapi justru harus dijadikan sebagai ajang untuk menunjukkan sikap dewasa dan saling menghormati antar sesama umat Islam.
Optimisme Menyambut Idulfitri 1446 Hijriah
Melalui Rakor tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kesiapan seluruh panitia dalam menggelar Salat Idulfitri 1446 Hijriah secara tertib, aman, dan penuh khidmat. Dengan persiapan yang matang serta koordinasi yang baik, Muhammadiyah di Jawa Timur optimis dapat memberikan pelayanan ibadah terbaik bagi umat Islam, sekaligus tetap menjaga hubungan harmonis dengan masyarakat luas.
Sholihin menegaskan bahwa momentum Idulfitri harus dijadikan sebagai kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan, baik di dalam kalangan umat Islam maupun dengan seluruh elemen masyarakat.
“Mari kita rayakan Idulfitri dengan penuh syukur dan keceriaan, namun tetap menjaga kedamaian dan harmoni. Muhammadiyah harus menjadi teladan dalam menjaga persatuan, menjaga kebersamaan dalam keberagaman,” tandasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan persiapan yang matang, PWM Jawa Timur berharap pelaksanaan Salat Idulfitri tahun ini akan berjalan lancar dan memberi manfaat yang besar bagi umat Islam, sekaligus menjadi cerminan komitmen Muhammadiyah dalam menjaga ketertiban sosial dan menciptakan suasana yang penuh damai di tengah masyarakat.