MAKLUMAT – Pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus, menyatakan kesedihan yang mendalam atas penderitaan masyarakat di Gaza akibat ‘kekejaman luar biasa‘ Israel.
Melansir Anadolu Ajansi pada Senin (23/12/2024), Paus menyerukan gencatan senjata selama musim Natal.
Pemimpin Katolik berusia 88 tahun itu menyorot penderitaan yang dialami warga Gaza dan Ukraina, dengan hancurnya berbagai fasilitas dan infrastruktur, termasuk sekolah, rumah sakit dan tempat ibadah. Banyaknya korban jiwa yang berjatuhan maupun luka-luka, hingga para warga yang terpaksa mengungsi akibat konflik tersebut.
Keprihatinan Atas Gaza dan Ukraina
Dalam momentum Natal ini, Paus menyerukan penghentian konflik dan kekerasan di seluruh dunia.
“Saya memikirkan Gaza dengan kesedihan mendalam. Begitu banyak kekejaman, anak-anak yang menjadi korban senjata mesin, sekolah, dan rumah sakit yang dibom… Betapa kejamnya,” ujar Paus saat berbicara dari kapel Casa Santa Marta, Vatikan, Ahad (22/12/2024) waktu setempat.
Selain Gaza, Paus juga menyorot soal perang Rusia-Ukraina sejak Februari 2022 lalu dan eskalasi ketegangannya masih terus berlangsung sampai saat ini.
Hentikan Perang di Ukraina dan di Timur Tengah
Sekali lagi, Paus menekankan pentingnya perdamaian selama musim liburan di momentum Natal, dengan malakukan peribadatan secara khidmat.
“Biarkan senjata-senjata diam, dan biarkan lagu-lagu Natal menggema,” tandasnya.
Paus menyerukan gencatan senjata “di Ukraina, di seluruh Timur Tengah, dan di semua medan perang di dunia pada Natal ini.”
Soroti Perkembangan Mozambik
Tak hanya itu, Paus juga menyatakan keprihatinannya terhadap perkembangan di Afrika Timur, yakni di Mozambil, yang “terperangkap antara kemiskinan dan kekerasan.”
Paus berdoa agar “dialog dan upaya mencari kebaikan bersama, yang didukung oleh iman dan niat baik, dapat mengalahkan ketidakpercayaan dan perpecahan.”
Kecam Serangan Israel ke Gaza
Sebelumnya, pada Sabtu (21/12/2024) waktu setempat, Paus juga mengecam serangan udara terbaru yang yang dilancarkan Israel di Gaza, yang menjatuhkan korban jiwa, termasuk di antaranya anak-anak.
Paus mengutus tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai suatu tindakan yang “bengis.”
Sekadar informasi, sejak serangan pada 7 Oktober 2023 silam, Israel telah melancarkan perang yang menjurus genosida, dengan telah menewaskan lebih dari 45.200 korban jiwa, di mana Sebagian besar di antaranya dari kalangan perempuan dan anak-anak.
Di sisi lain, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada bulan lalu telah menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan eks Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait kejahatan perang di Gaza.