23 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
KilasSekretaris PWM Jatim: Kader Jangan Saling Jegal, Nanti Malah Sama-Sama Tidak Jadi

Sekretaris PWM Jatim: Kader Jangan Saling Jegal, Nanti Malah Sama-Sama Tidak Jadi

Sekretaris PWM Jatim Prof Dr Biyanto.

SEKITAR empat bulan menjelang Pemilu 2024, dinamika pesta demokrasi itu pun semakin terasa. Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Prof Dr Biyanto menyampaikan pesan agar warga Muhammadiyah tetap solid dan tidak terpecah belah, sekalipun terdapat perbedaan pandangan dalam perhelatan lima tahunan tersebut.

Berkaca dari polarisasi politik pada Pemilu 2019 yang menghasilkan kubu cebong dan kubu kampret, rekonsiliasi para pendukung di akar rumput pasca kontestasi berlangsung cukup lama. Meskipun para elit yang bertarung, yakni Prabowo dan Jokowi sudah berada dalam satu gerbong yang sama. Biyanto berharap agar pada Pemilu 2024 nanti iklim dan dinamika politik berlangsung lebih teduh.

“Memang kadang begitulah grassroot, itulah akar rumput, yang terkadang memang agak kurang nyambung dengan apa yg diputuskan atau dilakukan di atas oleh para elit atau pimpinannya,” ujarnya ketika diwawancarai Maklumat.id.

Tapi, lanjut Biyanto, Muhammadiyah punya pengalaman yang positif dalam hal gerakan akar rumput ini. “Apa yang digariskan pimpinan diikuti oleh warga muhammadiyah di akar rumput, tidak terlalu banyak dinamika,” kata dia.

“Meskipun kalau terkait politik ini biasanya ada tarikan-tarikan kepentingan tertentu, maka di situlah peran pimpinan untuk menegaskan kembali kepada warga Muhammadiyah agar tetap solid, meskipun beda pandangan atau beda pilihan, jangan sampai pecah cuma gara-gara Pemilu yang cuma lima tahun sekali,” imbuh Biyanto.

Yang lebih penting juga, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu berpesan, agar tidak ada upaya saling jegal-menjegal antar para kandidat, terkhusus para kader Muhammadiyah yang mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg). Menurut dia, hal itu juga bisa menjadi pemicu terpecahnya warga Muhammadiyah di akar rumput.

Biyanto berharap, para Caleg KaderMu tidak hanya berebut suara di komunitas Muhammadiyah saja, tetapi melakukan kerja-kerja politik yang positif untuk bisa memperluas dukungan dari komunitas lain di luar Muhammadiyah.

“Jangan saling menjegal antar kader Muhammadiyah, jangan hanya berebutan suara di internal atau komunitas Muhammadiyah saja, tapi harus berusaha untuk memperluas dukungan dari komunitas di luar Muhammadiyah,” pesannya.

Hal itu, kata Biyanto, adalah supaya tidak terjadi yang namanya ‘kanibalisme politik’ atau saling tikam dalam kompetisi, karena saling berebut suara di ceruk yang sama. “Nanti efeknya sama-sama tidak akan ada yang jadi (menang),” tegasnya.

Untuk menghindari itu, Biyanto meminta kepada para Caleg kaderMu untuk menempuh dan melakukan langkah-langkah yang terukur dalam memproyeksikan dirinya ketika mencalonkan diri.

“Upaya-upaya, langkah-langkah yang dilakukan harus terukur, dihitung betul apakah ada potensi atau kemungkinan untuk bisa menang? Kalau punya potensi jadi (menang), tentu akan kita support betul. Karena itu akan menjadi mitra dakwah Muhammadiyah kedepan, terutama di parlemen,” terangnya. (*)

Reporter: Ubay

Editor: Aan Hariyanto

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer