Serang Gaza Utara, Pasukan Israel Bunuh Lebih dari 100 Warga Palestina

Serang Gaza Utara, Pasukan Israel Bunuh Lebih dari 100 Warga Palestina

MAKLUMAT — Pasukan Zionis Israel kembali melancarkan serangan ke Jalur Gaza bagian utara pada Jumat (16/5/2025), yang menewaskan lebih dari 100 warga Palestina di wilayah tersebut.

Dilansir Anadolu Ajansi pada Sabtu (17/5/2025), sejumlah sumber menyebut para tentara Israel melancarkan apa yang disebut “pembantain mengerikan” dan mengincar atau menargetkan warga sipil.

Insiden terbaru serangan pasukan militer Israel terhadap fasilitas medis dan layanan kesehatan di Kota Jabalia. Dilaporkan sejumlah korban tewas saat serangan menyasar sebuah ambulans di wilayah itu.

Kepolisian Gaza dalam pernyataannya mengkonfirmasi salah seorang korban tewas, yakni Kepala Kepolisian di Kota Beit Hanoun, Zaher Elayyan.

Pernyataan tersebut juga sekaligus mendesak masyarakat internasional agar segera turun tangan, serta memberikan tekanan kepada Israel supaya tidak mengincar personel kepolisian. Sebab, kepolisian dilindungi oleh hukum internasional.

“Sejak Jumat (16/5/2025) dini hari, tim penyelamat telah menemukan 50 jasad dari bawah reruntuhan, setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap 11 rumah di Gaza utara,” kata Jubur Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, dikutip dari Anadolu Ajansi.

“Lebih dari 50 orang lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan,” sambung Basal.

Angka Kematian Sebenarnya Lebih Tinggi

Menurut Basal, angka kematian sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, karena tim penyelamat memiliki keterbatasan dan tidak bisa menjangkau sejumlah kawasan akibat pengeboman Israel yang terus berlanjut.

Baca Lainnya  Prof Syafiq A Mughni Tekankan Urgensi Akhlak Mulia Bersama Ilmu untuk Membangun Negara Ideal

Pasukan Israel, kata dia, tidak hanya menyerang kawasan permukiman yang padat, tetapi juga menargetkan paramedis yang berupaya menyelamatkan korban dan membawa jenazah.

“Mayat-mayat masih tergeletak di jalan-jalan Beit Lahia, Jabalia, kamp pengungsi Jabalia, dan Beit Hanoun,” kata dia.

“Tim penyelamat tidak bisa menjangkau mereka karena intensitas serangan,” imbuh Basal.

93 Jenazah dan Lebih Dari 200 Terluka

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza mengungkapkan bahwa sejak Jumat (16/5/2025) dini hari, setidaknya terdapat 93 jenazah serta lebih dari 200 warga yang terluka “akibat pembantaian dan serangan Israel” telah dibawa ke rumah-rumah sakit.

Saksi mata mengatakan ratusan keluarga Palestina telah meninggalkan Beit Lahia di Gaza utara karena pasukan militer Israel terus menerus melakukan serangan udara maupun artileri.

Beberapa keluarga juga terlihat mengungsi dengan berjalan kaki atau memakai gerobak yang ditarik hewan, sebab angkutan umum sudah tidak ada atau tidak beroperasi lantaran jalan dan infrastruktur yang rusak akibat gempuran Israel.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebut bahwa lebih dari 250 warga Palestina telah tewas dalam beberapa jam terakhir setelah Israel menerapkan apa yang mereka sebut sebagai kebijakan “bumi hangus” di Jalur Gaza.

Israel Hadapi Tuntutan Internasional

Sebagaimana diketahui, pasukan militer Israel telah melakukan serangan brutal ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu, dan masih berlanjut hingga kini. Diperkirakan lebih dari 53.000 warga Palestina tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Baca Lainnya  Minal Abidin Terpilih Menjadi Ketua DPD AMPI Kabupaten Gresik 2024-2029

Gencatan senjata sempat tercapai pada 19 Januari 2025 lalu, namun tak bertahan lama. Para tentara Israel kembali menyerang sejumlah wilayah di Gaza, bahkan di tengah-tengah momentum Bulan Ramadan 1446 Hijriah/2025.

Sementara itu, akibat kebrutalannya di Gaza, Israel kini menghadapi gugatan oleh Mahkamah Internasional (ICJ), atas genosida alias aksi pembantaian massal dalam perang yang dilancarkannya di Jalur Gaza selama hampir 2 tahun terakhir.

Selain itu, pada November 2024 lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, atas tuduhan melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *