MAKLUMAT — SUMU Kota Medan mendorong terwujudnya kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan Lembaga Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LP UMKM) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Upaya ini ditujukan untuk memperkuat ekosistem UMKM berbasis komunitas dan dakwah.
Dorongan tersebut disampaikan Ketua SUMU Kota Medan sekaligus Ketua LP UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara, Muhammad Irsyad, dalam gelaran Muhammadiyah Fair 2025 di Biestro Indonesia, Kota Binjai.
“Kami berharap kegiatan seperti ini menjadi langkah awal untuk menjalin kerja sama yang lebih luas dengan pemerintah maupun LP UMKM PP Muhammadiyah. Dengan kolaborasi, UMKM bisa naik kelas dan menjadi bagian dari solusi ekonomi umat,” kata Irsyad dalam rilisnya, Senin (14/4/2025).
Muhammadiyah Fair 2025 digelar pada 2–6 April 2025 dan menghadirkan puluhan stan UMKM binaan Persyarikatan dari berbagai daerah di Sumatera Utara. SUMU Kota Medan, selaku penggagas, mengusung konsep festival bazar untuk menghimpun, mengenalkan, dan mendata potensi ekonomi kreatif warga Muhammadiyah.
Rata-rata omzet penjualan yang dicapai setiap pelaku UMKM selama lima hari penyelenggaraan mencapai Rp5 juta hingga Rp15 juta. Capaian ini dinilai Irsyad sebagai indikator positif pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas.
“Ini bukan sekadar pameran, tetapi momentum membangun jejaring usaha yang kuat dan mandiri. Dengan dukungan regulasi, pelatihan, dan akses pembiayaan, UMKM Muhammadiyah berpeluang menjadi kekuatan ekonomi baru,” ujar Irsyad.
Selama penyelenggaraan, Muhammadiyah Fair 2025 mencatat kunjungan lebih dari 25.000 orang. Selain bazar, acara ini juga menghadirkan talkshow kewirausahaan, klinik bisnis syariah, dan peluncuran platform digital untuk promosi dan pendataan UMKM Muhammadiyah.
Mengusung tema “UMKM Tangguh, Umat Berdaya”, kegiatan ini dinilai sebagai bentuk konsolidasi gerakan ekonomi Persyarikatan secara lebih terstruktur. Ke depan, Irsyad berharap kegiatan serupa dapat digelar secara berkala di berbagai kota sebagai upaya membangun ekosistem ekonomi umat yang inklusif dan berkelanjutan.***