Tangis Megawati Pecah Saat Hasto Tiba di Kongres PDIP: “Kebenaran Akan Menang”

Tangis Megawati Pecah Saat Hasto Tiba di Kongres PDIP: “Kebenaran Akan Menang”

MAKLUMAT — Suasana haru mewarnai penutupan Kongres VI PDI Perjuangan di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu sore (2/8). Di tengah pidato politik Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, mendadak hadirin terdiam. Pukul 15.41 Wita, Hasto Kristiyanto melangkah masuk ke dalam ballroom.

Langkah mantapnya menuju panggung langsung mencuri perhatian. Megawati tersenyum, menyambut Hasto yang naik dan menghampirinya. Seketika, suasana berubah menjadi emosional.

Hasto memberi hormat, mencium tangan, lalu memeluk Megawati erat. Sang Ketua Umum—yang juga Presiden ke-5 RI—tak mampu menahan air mata. Ia terdiam, menggenggam tangan Hasto, dan menyeka air mata dengan tisu putih.

“Megawati siapa yang punya, Megawati siapa yang punya!” teriak kader serempak, memberi semangat.

Tangis Megawati bukan tanpa sebab. Sehari sebelumnya, Hasto resmi bebas dari Rutan KPK usai mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Ia keluar dari rutan Jumat malam (1/8), pukul 21.23 WIB, dan langsung menuju Bali untuk menghadiri kongres.

Megawati menyebut kehadiran Hasto sebagai bukti bahwa kebenaran akan selalu menemukan jalannya. “Harus teguh, harus setia. Karena itulah anugerah dari Allah SWT kepada manusia,” ucap Megawati dikutip dari laman PDIP Jatim.

Doa untuk Mendiang Kwik Kian Gie

Kongres kali ini juga diselimuti duka. Megawati mengawali pidatonya dengan ajakan doa bagi ekonom senior sekaligus mantan rekan seperjuangan, Kwik Kian Gie, yang wafat pada 28 Juli lalu di usia 90 tahun.

Baca Juga  Khofifah dan Emil Terima Platinum Award dari Dubes Inggris, Apresiasi atas Kemitraan Inggris-Jatim

“Beliau ikut saya sejak PDI dan meskipun sudah tidak aktif, kami tetap berhubungan, terutama dalam bidang ekonomi,” kata Megawati lirih.

Ia mendoakan Kwik dengan tulus, “Semoga Pak Kwik diterima dengan baik oleh Allah SWT. Doa kami menyertai perjalananmu ke alam keabadian.”

Pidato Megawati sendiri menjadi agenda puncak kongres hari kedua. Selain mengenang tokoh, Megawati juga menyampaikan arahan penting soal soliditas internal partai dan arah perjuangan PDIP ke depan.

“Ibu Ketum menyampaikan hal-hal strategis yang akan jadi pedoman partai,” ujar Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus.

Kongres VI PDIP ini dihadiri 3.106 peserta dari seluruh DPP, DPD, dan DPC se-Indonesia. Namun, momen tangis Megawati dan pelukan hangat dengan Hasto jadi sorotan utama—membekas di hati banyak kader.

Sebuah pelukan yang sarat makna: tentang kesetiaan, perjuangan, dan keyakinan bahwa kebenaran, pada akhirnya, akan menang.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *