29.3 C
Malang
Jumat, November 22, 2024
KilasTernyata 4 Universitas Muhammadiyah Buka Prodi Teknik Pertambangan

Ternyata 4 Universitas Muhammadiyah Buka Prodi Teknik Pertambangan

Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof Bambang Setiaji

PEMBERIAN Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari pemerintah kepada organisasi kemasyarakatan (Ormas) keagamaan tengah menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Tak terkecuali di internal Persyarikatan Muhammadiyah yang hingga kini belum menentukan sikap menerima atau menolak tawaran tersebut.

Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Bambang Setiaji turut angkat bicara menanggapi pro dan kontra yang tengah ramai dibicarakan di bebagai platform media sosial maupun di media Nasional. Terutama soal pernyataan Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas yang menyatakan Muhammadiyah telah menerima konsesi tambang tawaran dari Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan itu seperti dimuat di media Tempo.

Menurut Bambang, kecenderungan Muhammadiyah menerima konsesi tambang yang ditawarkan pemerintah bukanlah tanpa alasan. Sebab, hal itu telah melalui sejumlah pertimbangan dan diskusi dengan sejumlah pihak.

“Yang patut menjadi pertimbangan adalah Persyarikatan Muhammadiyah ini memiliki 5 Program Studi (Prodi) Teknik Pertambangan di 4 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA),” katanya kepada Maklumat.ID, Jum’at (26/7/2024).

Bambang meyakinkan dengan adanya Prodi Pertambangan di sejumlah PTMA menunjukkan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah memiliki sumberdaya manusia (SDM) yang unggul dan siap untuk diterjunkan di bidangnya.

“Prodi Teknik Pertambangan kita itu ada 5 di 4 PTMA. Masing-masing ada di UM Tasikmalaya, UM Mataram ada dua Prodi (S1 dan D3), lalu UM Kendari, dan UM Maluku Utara,” ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, Persyarikatan Muhammadiyah juga memiliki 20 Prodi Pertanian dan Kehutanan yang tersebar di sejumlah PTMA se-Indonesia. “(Jika menerima tambang) Prodi Pertanian dan Kehutanan harus ikut terlibat supaya tanah dimuliakan kembali. Mereka yang memiliki dan memahami ilmu-ilmu itu,” tegasnya.

Masih menurut Bambang, semua Prodi yang dimiliki oleh PTMA harus ikut terlibat. Sebab, semuanya saling berkaitan. Seperti Prodi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Masyarakat, serta Prodi-prodi Teknik. “(Juga) Prodi Teknik seperti teknik mesin, Teknik sipil, Teknik industri, kimia, dan IT. Semua (harus) terlibat,” tegas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) itu.

Lebih lanjut, Bambang berharap jika dikelola dengan baik, kampus-kampus dan prodi-prodi tersebut dapat menjadi teaching industry, yakni suatu kegiatan yang mengakomodir penelitian, inovasi dan pengembangan maupun pengabdian kepada masyarakat dengan model bisnis yang dapat diwujudkan dengan implementasi kerjasama antara dunia industri dengan universitas.

“Harapan Majelis (Diktilitbang) agar (PTMA bisa) menjadi teaching factory atau teaching industry. Jadi tidak hanya semata mencari uang, ada idealismenya, good mining governance,” tuturnya.

Kendati begitu, Bambang mengakui tentu akan ada banyak kendala, rintangan, serta tantangan untuk mewujudkan itu. Salah satu yang paling krusial adalah soal jam terbang atau pengalaman dalam mengelola tambang.

“Sebab itu, kami menyarankan agar Muhammadiyah sebaiknya juga bekerjasama dengan pemain yang bagus, yang kredibel dan memiliki kesamaan visi serta ide dalam mengelola tambang,” tandasnya.

Reporter: Ubay NA 

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer