Tiba di Moskow, Menteri Luar Negeri Iran Minta Bantuan Putin?

Tiba di Moskow, Menteri Luar Negeri Iran Minta Bantuan Putin?

MAKLUMATMenteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi tiba di Moskow pada Senin pagi (26/6/2025) untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah eskalasi terbaru yang dipicu oleh serangan Amerika Serikat (AS) ke wilayah Iran. Kunjungan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menyusun respons bersama terhadap apa yang disebut Teheran sebagai “agresi terang-terangan terhadap kedaulatan dan hukum internasional”.

Berbicara setibanya di bandara, Araghchi menegaskan bahwa situasi saat ini menuntut koordinasi yang lebih erat antara Teheran dan Moskow. “Mengingat situasi luar biasa saat ini di kawasan tersebut, sangat penting bagi Iran dan Rusia untuk terlibat dalam konsultasi yang lebih dekat, lebih tepat, dan lebih serius,” ujarnya dilansir dari media resmi Pemerintah Iran, Press TV.

Pertemuan ini berlangsung sehari setelah AS melancarkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran, yang oleh Teheran sebagai instalasi damai. Serangan tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah Israel memulai rangkaian serangan terhadap Iran, termasuk pembunuhan komandan militer senior dan ilmuwan sipil.

Araghchi menyebut bahwa pembicaraan dengan Putin akan mencakup dimensi yang lebih luas dari sebelumnya. “Tentu saja pembicaraan kita kali ini akan lebih serius dan mencakup dimensi yang lebih luas,” katanya. Ia menegaskan bahwa pembahasan akan berfokus pada agresi yang dilakukan oleh AS dan posisi bersama dalam meresponsnya.

Baca Juga  Abdul Mu'ti: Bersyukur Ada Tiga Pasangan, Idealnya Empat

Dalam pernyataannya sebelumnya di Istanbul, Araghchi menekankan pentingnya peran Rusia dalam krisis yang sedang berlangsung. “Rusia adalah negara yang bersahabat dengan Iran, dan kami memiliki kemitraan strategis. Kami selalu menjaga konsultasi yang erat dan mengoordinasikan posisi kami,” ujarnya kepada wartawan.

Ia juga mengungkapkan bahwa Teheran terus berbagi perkembangan negosiasi diplomatik dengan Moskow, terutama terkait upaya pembicaraan dengan AS. “Selama dua atau tiga bulan terakhir, kami terlibat dalam pembicaraan dengan AS dan terus berkonsultasi dengan teman-teman Rusia kami, berbagi setiap langkah kemajuan dengan mereka,” kata Araghchi.

Menlu Iran menyebut bahwa Rusia dan Tiongkok sedang mempersiapkan langkah di Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan eskalasi lebih lanjut. “Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan kami menyadari bahwa bersama dengan Tiongkok, mereka tengah menyusun resolusi untuk mencegah tindakan permusuhan,” jelasnya.

Sementara itu di markas besar PBB, utusan Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, mengecam keras serangan yang dilakukan AS dan Israel. Dalam sidang darurat Dewan Keamanan Senin pagi, ia menyebut serangan tersebut sebagai “penghinaan total terhadap komunitas internasional.”

“Kami mengutuk keras tindakan AS yang tidak bertanggung jawab dan provokatif terhadap Iran,” tegas Nebenzya. Ia juga mengkritik sikap sejumlah anggota Dewan yang dinilainya pasif. “Beberapa anggota Dewan ini tidak memiliki keberanian untuk mengutuk serangan ini. AS telah menunjukkan berkali-kali bahwa mereka tidak menghargai diplomasi.”

Baca Juga  Prabowo Perintahkan AHY Bentuk Satgas Percepatan Pengelolaan Sampah Nasional

Diplomat tersebut juga mengkritik sejumlah anggota Dewan Keamanan PBB atas kebisuan dan ketidakaktifan mereka, serta menuduh mereka tidak memiliki keberanian untuk mengecam agresi Washington.

“Beberapa anggota Dewan ini tidak memiliki keberanian untuk mengutuk serangan ini. AS telah menunjukkan berkali-kali bahwa mereka tidak menghargai diplomasi,” katanya.

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *