TKA 2025 Gelombang Pertama: Dianggap Ujian Jujur, Soal Disebut Sangat Menantang

TKA 2025 Gelombang Pertama: Dianggap Ujian Jujur, Soal Disebut Sangat Menantang

MAKLUMAT — Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 gelombang pertama telah rampung digelar serentak secara nasional. Berlangsung selama dua hari (3-4/11/2025), tes ini menuai beragam respons positif dari guru maupun peserta. Meski begitu, para siswa kompak mengakui soal-soal yang diujikan sangat menantang kemampuan berpikir.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, memaparkan data partisipasi gelombang pertama sangat tinggi. Mencapai sekitar 1,9 juta siswa. “Itu setara 97,9 persen dari total 3,5 juta siswa (yang akan ikut TKA). Ini capaian luar biasa,” jelas Toni dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/11).

Toni menilai antusiasme ini memperlihatkan semangat tinggi dari sekolah dan siswa dalam membangun budaya mutu pendidikan. “Ikhtiar pemerintah dan sekolah untuk membangun budaya mutu terlihat jelas dari antusiasme peserta TKA tahun ini,” ucapnya.

Di lapangan, para siswa menunjukkan semangat tinggi. Dinda Aulia Agustina, siswi SMA Plus Persis 182 Rajapolah, Tasikmalaya, menyebut TKA memberikan kesempatan yang setara bagi semua peserta.

“Saya merasa TKA memberikan kesempatan yang setara. Soalnya menantang tapi relevan, benar-benar menguji kemampuan berpikir. Saya yakin ini langkah besar menuju proses seleksi yang jujur dan berkualitas,” tegas Dinda penuh semangat.

Pengakuan senada datang dari Muhammad Rifki Fadilah, siswa SMA Muhammadiyah Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ia merasa TKA benar-benar menguji dengan soal-soal yang menantang. Menurutnya, tes ini menuntut proses belajar yang fokus.

Baca Juga  Tumpangsari Cabai dan Nilam, Inovasi Mahasiswa dan Dosen Bangkitkan Ekonomi Desa

“Materi soal sangat menantang. Saya yakin proses belajar mandiri dengan fokus pada kisi-kisi dan latihan soal adalah kunci,” ujarnya mantab.

Dukungan terhadap pelaksanaan TKA juga datang dari para pendidik. Kepala Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 2 (SMAM-2) Surabaya, Astajab, menilai TKA bisa menjadi validasi dari nilai rapor sekaligus memetakan kemampuan siswa.

“Saya senang dengan adanya TKA karena tahu kemampuan anak-anak kami. Ini sangat bermanfaat bagi perencanaan pengajaran di sekolah,” jelasnya.

Astajab, yang juga Ketua Sub Rayon pengawas, menambahkan bahwa pelaksanaan TKA di Surabaya berlangsung lancar. Tidak ada masalah seperti halnya pelaksanaan Ujian Nasional sebelumnya.

Persiapan sekolah pun beragam. Kepala SMA Muhammadiyah 3 Limau, Jakarta Selatan, Suranti, mengaku mempersiapkan siswanya dengan E-Modul dan motivasi ESQ sebulan sebelumnya. Sementara Astajab menyebut di SMAM 2 Surabaya tidak ada persiapan khusus, karena sistem pendidikan di sekolahnya sudah terpola.

Kepala SMA Muhammadiyah Cileungsi, Dendi Komarudin, juga menegaskan manfaat TKA. “Semoga hasil tes dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kekuatan dan kelemahan mereka, sehingga kami sebagai guru dapat memberikan bimbingan yang lebih terarah,” tegasnya.

TKA gelombang pertama mengujikan mata pelajaran wajib (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika) pada hari pertama. Dilanjutkan dua mata pelajaran pilihan pada hari kedua, Selasa (4/11). Gelombang kedua akan dilaksanakan pada 5-6 November 2025. Adapun peserta yang belum mengikuti dapat mengikuti TKA susulan pada 19–23 November.***

Baca Juga  Politisi PKS Ajak Masyarakat Manfaatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Dorong Pemerataan di Wilayah 3T
*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *