25.7 C
Malang
Sabtu, November 23, 2024
RagamUMJ Buka Konsentrasi Politik Internasional Studi Baitul Maqdis di Program Magister Ilmu...

UMJ Buka Konsentrasi Politik Internasional Studi Baitul Maqdis di Program Magister Ilmu Politik

UMJ
Prof. Dr. Abd Al-Fattah Al-Awaisi (tengah) menandatangani berkas kerja sama. Foto:UMJ

MAKLUMAT – Program Studi Magister Ilmu Politik (MIPOL) FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) resmi membuka konsentrasi baru yang berfokus pada Studi Baitul Maqdis (IslamicJerusalem Studies).

Konsentrasi ini merupakan hasil kerja sama antara UMJ dan Al-Isra Institute yang berbasis di Edinburgh, Britania Raya. Rektor UMJ, Ma’mun Murod Al Barbasy, mengungkapkan bahwa pembukaan konsentrasi baru ini memperkuat fokus kajian yang telah ada di MIPOL.

“Saya sangat mengapresiasi Prof. Dr. Abd Al-Fattah Al-Awaisi yang datang dari jauh untuk bekerja sama dengan UMJ. Indonesia dan Muhammadiyah memang punya perhatian besar terhadap situasi di Baitul Maqdis,” kata Ma’mun dalam wawancara yang diterima redaksi, Senin (7/10/2024).

Ma’mun menegaskan bahwa perhatian Indonesia terhadap Palestina selama ini sangat besar. Namun, ia menilai dukungan tersebut tak cukup hanya sebatas keprihatinan, melainkan harus diwujudkan dalam kerja sama nyata, seperti yang dilakukan Muhammadiyah dalam mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina.

“Muhammadiyah telah melakukan banyak aksi solidaritas, termasuk mengirimkan bantuan melalui Lazismu,” tambahnya.

Pertama di Asia Tenggara

Prof. Dr. Abd Al-Fattah Al-Awaisi selaku perwakilan dari Al-Isra Institute menegaskan bahwa konsentrasi Studi Baitul Maqdis di UMJ merupakan yang pertama di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. “Ini adalah program magister Islamic Jerusalem Studies pertama di kawasan ini,” ujar Al-Awaisi.

UMJ
Rektor UMJ, Ma’mun Murod Al Barbasy menyerahkan cinderamata kepada Prof. Dr. Abd Al-Fattah Al-Awaisi. Foto:UMJ

Ia menekankan bahwa pendidikan harus mendorong perubahan dan pembebasan. “Saya berterima kasih kepada Prof. Ma’mun Murod yang telah membuka pintu untuk kerja sama ini,” ujarnya.

Kaprodi MIPOL, Dr. Lusi Andriyani, menjelaskan bahwa kerja sama dengan Al-Isra Institute akan mencakup penelitian di Timur Tengah, khususnya di Yerusalem, serta program pertukaran mahasiswa dan akademik. “Kerja sama ini penting karena masih jarang ada kajian berbasis riset mendalam mengenai Baitul Maqdis,” kata Lusi.

Sebelumnya, Prof. Dr. Abd Al-Fattah Al-Awaisi juga ikut serta dalam kegiatan Saladin Camp di Yogyakarta pada 23-29 September 2024. Acara yang diselenggarakan oleh Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta, mulai dari pengusaha, aktivis, hingga akademisi, yang semuanya mempelajari lebih dalam tentang Baitul Maqdis.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer