
MAKLUMAT – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan TNI AU menggelar seminar tentang ketahanan pangan pada 16 Desember di Rayz UMM. Kedua pihak menyepakati penandatanganan pernyataan bersama tentang “Kemampuan Wilayah dalam Mendukung Program Ketahanan Pangan & Makanan Bergizi.”
Seminar ini bertujuan untuk mengidentifikasi solusi dan strategi ketahanan pangan dalam mendukung program nasional menuju Indonesia Emas 2045. Asisten Potensi Dirgantara Kepala Staf Angkatan Udara Marsda TNI Andi Wijaya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi isu ketahanan pangan.
TNI AU Sanggup Lindungi Pertanian
Menurutnya, ketahanan pangan bukan tanggung jawab satu pihak, tapi membutuhkan sinergi dari semua elemen bangsa. Ia menambahkan, TNI AU berperan dalam melindungi dan mengamankan sistem pertanian nasional meski bukan pelaku utama.
“Ketahanan pangan adalah isu krusial yang memerlukan orkestrasi yang harmonis dari semua pihak, termasuk TNI, akademisi, dan pemerintah. TNI AU bukan petani, tetapi kami dapat berperan dalam pengamanan dan perlindungan sumber daya nasional,” kata Andi.
Sesi pemaparan utama disampaikan Diyan Anggraini dari PT Thara Jaya Niaga. Sosok ini memiliki jam terbang tinggi tentang pengelolaan pertanian dan hilirisasi produk pangan.
Ia lebih banyak menyoroti pentingnya kesejahteraan petani sebagai fondasi ketahanan pangan. Menurutnya, inovasi dan pengelolaan berkelanjutan dapat meningkatkan potensi ekonomi pertanian.
“Ketahanan pangan tidak mungkin terwujud tanpa kesejahteraan petani. Regenerasi petani harus berjalan melalui peningkatan pendapatan dan hilirisasi produk pertanian,” ujarnya.
Tiru Negara Tetangga
Contoh yang ia ambil adalah Thailand dan Vietnam, yang sanggup mengoptimalkan sisa produksi pertanian untuk menghasilkan nilai tambah. Hasilnya, kedua negara mampu menjadikan komoditasnya lebih kompetitif di pasar global.
Rektor UMM Prof. Dr. Nazarudin Malik menegaskan komitmen UMM mendukung ketahanan pangan melalui inovasi pertanian organik dan pemberdayaan petani lokal. Ia berharap kerja sama antara UMM dan TNI AU dapat berlanjut.
“UMM memiliki lahan binaan seluas 165 hektar yang fokus pada pertanian organik. Di sini kami telah membuktikan bahwa perguruan tinggi dapat menjadi motor penggerak kesejahteraan petani,” jelas Nazarudin.
Ia berharap sinergi ini bisa mendukung kemandirian pangan nasional dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.