21.9 C
Malang
Senin, Februari 24, 2025
TopikVideo Penyiar RRI Curhat Terkena PHK Imbas Efisiensi, Langsung di-Take Down

Video Penyiar RRI Curhat Terkena PHK Imbas Efisiensi, Langsung di-Take Down

Penyiar RRI
Penyiar RRI Pro 2 Ternate mencurahkan isi hati karena terkena efisiensi. Foto:tangkapan layar

MAKLUMAT — Malam itu, Aiinizzaa duduk di depan kamera. Matanya nampak berkaca-kaca. Suaranya bergetar saat ia mengucapkan kalimat demi kalimat yang begitu sarat emosi. Ia adalah seorang penyiar RRI Pro 2 Ternate. Dan malam itu, Aiinizzaa membagikan kegelisahannya kepada dunia.

Melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, @aiinizzaa, ia mencurahkan perasaan tentang kebijakan efisiensi anggaran yang membuatnya kehilangan pekerjaan. Sepuluh tahun lebih ia mengabdikan diri di dunia penyiaran, namun kini, ia harus mengucapkan selamat tinggal.

“Bapak (Prabowo), kami memahami bahwa efisiensi anggaran yang bapak terapkan bertujuan untuk menjalankan program-program unggulan. Seperti pemberian makan gratis bagi anak-anak.”

“Tapi, apakah bapak sudah memikirkan bahwa ketika anak-anak mendapatkan makan pagi bergizi, mereka pulang dan mendapati orang tua mereka kehilangan pekerjaan? Bagaimana mereka bisa mendapatkan makan siang dan malam yang layak?” ujar Aiinizzaa dalam video yang kemudian viral.

Suasana haru begitu terasa. Tangisnya pecah saat ia mempertanyakan nasib para pekerja yang terdampak kebijakan ini. “Di mana letak cinta bapak kepada rakyat yang bapak klaim cintai?” lanjutnya lirih.

Tak butuh waktu lama. Video tersebut langsung menyebar luas. Media sosial riuh oleh ungkapan empati dari warganet. Banyak yang merasa bahwa kebijakan pemangkasan tenaga kerja di sektor penyiaran publik ini patut dipertanyakan.

Video curhat Aiinizzaa menjadi simbol perlawanan diam terhadap kebijakan yang dianggap menciptakan masalah baru bagi rakyat kecil.

Video di-Take Down

Namun, di tengah viralnya unggahan tersebut, sesuatu yang tak terduga terjadi. Video yang telah menyentuh hati banyak orang itu mendadak menghilang. Aiinizzaa sendiri yang menurunkannya.

“Terima kasih. Itu kalimat pertama yang ingin saya sampaikan untuk teman-teman. Atas bantuannya, yang walau saya berbicara sejam pun jika tanpa bantuan kalian ini tidak akan sejauh ini,” tulisnya dalam status Instagram yang diunggah pada Selasa malam, 11 Februari 2025.

Ia menjelaskan, tidak ada tekanan dari pihak mana pun yang membuatnya menghapus video tersebut. “Karena yang ingin saya sampaikan sudah sampai tujuannya. Dan ini cukup bagi saya. Selebihnya, giliran banyaknya doa teman-teman yang bertarung di sela-sela waktu,” ungkapnya.

Aiinizzaa pun memilih untuk beristirahat sejenak. “Saya akan rest sebentar saja teman-teman. Bukan menyerah. Tidak. Hanya ingin mengembalikan energi. Sambil beristirahat, merayu takdir-Nya dalam doa. Lalu saya akan selalu menunggu kabar baik dari kalian. Semoga sesegera mungkin. With love, Aiinizzaa.”

Di tengah simpati yang mengalir deras, Juru Bicara Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Yonas Markus Tuhuleruw, akhirnya angkat bicara. Ia membenarkan bahwa pengurangan tenaga lepas atau kontributor di RRI memang terjadi. Menurutnya, langkah ini merupakan pilihan terakhir yang harus diambil akibat keterbatasan anggaran tahun 2025.

“Keputusan ini sangat sulit, namun kami tidak punya pilihan lain,” ujar Yonas, seperti dikutip dari laman Kilat.com.

Kisah Aiinizzaa hanyalah satu dari sekian banyak pekerja yang terdampak kebijakan efisiensi anggaran ini. Keputusan yang diambil demi mengalokasikan dana untuk program-program lain kini membawa konsekuensi besar bagi banyak keluarga.

Publik pun kembali bertanya: benarkah efisiensi ini untuk kesejahteraan rakyat, atau justru menciptakan luka baru yang sulit disembuhkan? Jawaban kini berada di tangan pemerintah.***

 

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer