MAKLUMAT – Zohran Mamdani merayakan kemenangannya dalam pemilihan Wali Kota New York dengan cara yang menyentuh. Para pendukung Zohran membaca Surat Al Fatihah bareng-bareng.
Sebuah video yang diunggah akun X, The Middle East @A_M_R_M1, merekam momen tersebut dan langsung viral di media sosial X (dulu Twitter), Rabu (5/11/2025).
🚨 Supporters of Zohran Mamdani read verses from the Holy Quran, Surah Al-Fatihah, in celebration of his victory in the New York mayoral election. pic.twitter.com/6iJVDBJnEH
— The Middle East (@A_M_R_M1) November 4, 2025
Sosok sentral dalam perayaan itu adalah seorang imam asal Indonesia. Dr. Shamsi Ali, Imam Masjid Jamaica New York, memimpin langsung pembacaan Surat Al-Fatihah. Dia berdiri tepat di samping Zohran Mamdani yang baru saja terpilih. Seusai membaca Ummul Quran, Imam Shamsi Ali tampak berpelukan dengan Zohran.
Warganet dan sejumlah tokoh Indonesia pun ramai mengomentari video tersebut. Mereka segera mengenali sosok karismatik yang memimpin doa.
“Dia adalah Syamsi Ali dari Indonesia,” cuit akun @AidulFa. Akun lain, @MenulRisa, mengonfirmasi hal serupa. “Namanya adalah Dr H Syamsiali imam masjid di new york,” tulisnya.
Hidayat Nur Wahid melalui akun @hnurwahid juga mengapresiasi. Ia berterima kasih atas kepemimpinan Imam Shamsi Ali dalam momen bersejarah tersebut.
Beragam komentar takjub membanjiri linimasa. “MashaAllah,” tulis akun @aarifathar dan @ShyLess2043968. “Awesome,” timpal akun @Black4715Id. Banyak pula yang langsung me-mention akun sang imam, @ShamsiAli2, seperti yang dilakukan akun @EnitaRobentrop.
Namun, reaksi warganet tidak seragam. Ada yang salah fokus (salfok) dengan sosok lain dalam video. “Salfok sama istrinya di pojok atas kanan,” cuit @wandalusia. Akun @hello_kitty justru memberi pandangan berbeda. “Entah kenapa.. ini salah. Itu salah,” tulisnya.
Kemenangan Zohran ini juga memicu komentar politik yang lebih tajam. Akun @PolatParlament memuji Mamdani karena dianggap merusak ‘permainan’ Israel.
Akun @dontlooselight beropini bahwa politisi Barat kerap menggunakan isu agama untuk meraih suara, namun pada akhirnya tetap mendukung perang.***
Comments