22.5 C
Malang
Kamis, Desember 12, 2024
TopikWabah Misterius Serang Kongo, Indonesia Diminta Tutup Pintu bagi Kunjungan WNA dari...

Wabah Misterius Serang Kongo, Indonesia Diminta Tutup Pintu bagi Kunjungan WNA dari Afrika

Kongo
Wabah misterius serang Republik Demokratik Kongo. Foto:Canva/Edi Purwanto

MAKLUMAT — Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, mendesak pemerintah segera menutup sementara akses masuk bagi warga negara asing (WNA) asal Afrika. Langkah ini dinilai mendesak untuk mencegah penyebaran wabah penyakit misterius yang kini melanda Republik Demokratik Kongo dan telah menyebabkan 143 korban jiwa.

“Pemerintah harus segera menutup pintu masuk bagi WNA dari Afrika, baik melalui jalur udara, darat, maupun pelabuhan. Kita tidak boleh menganggap enteng wabah misterius ini,” ujar Arzeti dalam keterangan resminya, Rabu (11/12/2024).

Kongo
Anggota DPR RI Arzeti Bilbina. Foto:IST

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga meminta pemerintah memperketat izin perjalanan WNI ke Afrika, khususnya Kongo. Menurutnya, langkah ini penting untuk meminimalkan risiko penularan.

“Selain membatasi kedatangan dari Afrika, izin perjalanan WNI ke Kongo atau wilayah lain di Afrika juga harus diperketat. Pencegahan menjadi kunci utama untuk melindungi Indonesia dari ancaman wabah ini,” katanya.

Ancaman Penyakit Misterius

Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), wabah ini telah menyebabkan 406 kasus penyakit dengan gejala demam, batuk, pilek, sakit kepala, dan nyeri tubuh di zona kesehatan Panzi, Provinsi Kwango, Kongo, sejak 24 Oktober hingga 5 Desember 2024. Sebanyak 31 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.

Mayoritas korban adalah anak-anak, terutama balita, yang tinggal di daerah pedesaan dengan akses kesehatan yang sangat terbatas. Musim hujan yang sedang berlangsung turut memperparah situasi, menghambat penanganan dan pengiriman logistik medis ke wilayah tersebut.

Tim WHO tengah menginvestigasi penyebab wabah, dengan dugaan sementara meliputi pneumonia akut, influenza, Covid-19, malaria, dan malnutrisi. Namun, hasil pastinya masih menunggu pengujian laboratorium.

Belajar dari Covid-19

Arzeti menekankan pentingnya langkah cepat untuk mengantisipasi wabah baru ini. Pengalaman Indonesia selama pandemi Covid-19 pada 2019-2022, menurutnya, harus menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kesiapan menghadapi ancaman serupa.

“Kita sudah belajar dari pandemi Covid-19, di mana langkah preventif dan penanganan cepat menjadi faktor kunci. Kali ini, kita harus lebih siap dan tidak lengah,” tegasnya.

Ia juga meminta pemerintah meningkatkan pengawasan di pintu masuk internasional, seperti bandara dan pelabuhan, dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk memantau pergerakan WNA, terutama dari wilayah Afrika yang terdampak wabah.

“Langkah ini penting untuk memastikan wabah tidak menyebar ke Indonesia, sekaligus melindungi masyarakat dari risiko kesehatan yang lebih besar,” tutupnya.

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Lihat Juga Tag :

Populer