Wujudkan Agrowisata Mandiri, UMM Kembangkan Teknologi Budidaya Pisang dan Melon di Desa Sumbergedang

Wujudkan Agrowisata Mandiri, UMM Kembangkan Teknologi Budidaya Pisang dan Melon di Desa Sumbergedang

MAKLUMAT — Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menegaskan komitmen mengabdi untuk negeri. Melalui tim pengabdian Program Desa Binaan (PDB) yang diketuai Prof Dr Ir Sujono MKes IPU, UMM kembali melanjutkan program pengabdian di Desa Sumbergedang, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

Keberlanjutan program ini didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) setelah melihat hasil positif dari tahun-tahun sebelumnya.

“Untuk tahun ini, kami akan fokus pada pengembangan tanaman pisang. Jadi kami mengembangkannya menjadi 2 hektar dengan tiga jenis tanaman pisang. Yakni pisang Radja nangka, pisang radja bulu dan pisang cavendish. Tentu, prosesnya akan menggunakan teknologi agar memudahkan para warga dan petani,” ujar Sujono, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id, Senin (22/9/2025).

UMM tidak hanya mengembangkan dan mendampingi warga desa, tetapi juga memperkenalkan metode smart farming. Dengan begitu, masyarakat Sumbergedang tidak sekadar paham menanam pisang, melainkan juga mampu memanfaatkan teknologi untuk menunjang kegiatan pertanian.

Selain pisang, tim pengabdian juga mengembangkan budidaya melon di greenhouse berukuran 50×11 meter. Budidaya ini dilakukan dengan metode hidroponik berbasis smart farming. Sistem irigasi dan pemberian nutrisi tanaman dikendalikan secara digital melalui telepon genggam sehingga lebih efisien dibandingkan cara manual.

Pengembangan pisang dan melon tersebut diharapkan dapat memperkuat identitas Desa Sumbergedang sekaligus mempercepat perwujudannya sebagai desa mandiri dan sejahtera berbasis agrowisata.

Baca Juga  Tak Cuma di Jawa, KKN Berdampak UMM Diterjunkan ke Kalimantan Jalankan Berbagai Program

“Untuk membekali segenap sumberdaya pengelola desa maka dilakukan sederet pelatihan. Mulai dari budidaya tanaman melon secara hidroponik dengan sistem smart farming, pembibitan secara kultur dan perawatan tanaman pisang, dan model pelayanan wisata yang humanis,” tambah Sujono.

Harapannya, langkah tersebut dapat menjadi strategi penting dalam memberdayakan masyarakat desa agar mampu membangun semangat wirausaha, khususnya melalui pengembangan UMKM kuliner berbasis potensi lokal.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *