MAKLUMAT – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengajak seluruh anggota DPRD dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bersinergi dengan pihak desa dalam menyukseskan program desa tematik.
Pria yang juga Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN itu menegaskan, program tersebut salah satunya adalah untuk menyukseskan target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Kami dari Kemendes PDT punya program desa tematik,” ujar Yandri usai menghadiri pembukaan Workshop PAN di Shangri-La Hotel, Kota Surabaya, Kamis (19/12/2024) malam.
“Tentu setiap DPRD PAN kabupaten/kota, provinsi, RI bersinggungan langsung dengan desa, saya harap bisa kolaborasi dengan kepala desa, masyarakat desa untuk mensukseskan swasembada pangan melalui desa tematik,” sambungnya.
Kolaborasi dengan Legislator di Daerah
Yandri menjelaskan, desa tematik yang ia maksud adalah desa-desa dengan komoditas tertentu yang bisa mendukung tercapainya swasembada pangan, maupun program-program pemerintah lainnya, seperti makan bergizi gratis (MBG).
Dengan kolaborasi para legislator PAN di daerah-daerah dengan piihak desa, Yandri optimis program desa tematik bakal cepat tercapai.
“Melalui kolaborasi teman-teman DPRD dengan desa akan mempercepat proses desa tematik,” selorohnya.
“Jadi desa tematik itu misal desa penghasil cabai, desa penghasil ikan nila, tomat dalam rangka mendukung program makan gratis,” terang Yandri.
Menurut Yandri, para anggota dewan di daerah-daerah lebih dekat dengan konstituennya di bawah, sehingga tentu lebih mengetahui dan memahami potensi di desa-desa.
Hal itu, kata dia, akan sangat membantu pihaknya di Kemendes PDT dalam merealisasikan program desa tematik. Selain itu, Yandri juga menyebut ingin memaksimalkan anggaran desa untuk ketahanan pangan melalui BUMDes.
“Sebab dari dana desa sebesar Rp71 triliun, ada Rp 16 triliun untuk ketahanan pangan. Ini kita mau dimaksimalkan melalui BUMDes,” sebutnya.
“Tentu yang tahu lebih persis tahu teman-teman yang punya konstituen yang bersinggungan dengan desa untuk membantu dana desa tepat sasaran,” imbuh Yandri.
Pelaksanaan Mulai Awal 2025
Lebih lanjut, Yandri menyampaikan, program desa tematik untuk lumbung pangan bakal ia luncurkan pada awal tahun 2025 mendatang, tepatnya pada peringatan Hari Desa.
Sekadar informasi, Hari Desa ditetapkan pada tanggal 15 Januari berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) 23/2024.
Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan tanggal diundangkannya UU 6/2014 tentang Desa.
Melalui program desa tematik itu, Yandri berharap agar ke depan Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia, dan tiidak lagi melakukan impor terhadap komoditas-komoditas pangan.
“Kita InsyaAllah di awal Januari, tepat Hari Desa akan kita lakukan kick off untuk memulai desa-desa tematik, seperti desa cabai, tomat, melon, desa ikan nila, desa ayam petelur itu akan kita tata sehingga tidak ada overload produksi atau kekurangan untuk men-support bahan baku makanan bergizi dan mimpi kita sebagai lumbung pangan dunia,” tandasnya.
“Target kita minimal adanya desa tematik ini dalam waktu dekat 1-2 tahun kita tidak impor garam, jagung, beras,” tandasnya.